1.002 Prodiakon Perwakilan dari 40 Paroki/Stasi di DIY Mengikuti Temu Raya di SMA de Britto

beritabernas.com – Sebanyak 1.002 prodiakon atau 38 persen perwakilan dari total jumlah prodiakon se-DIY mengikuti acara Temu Raya Prodiakon (TRP) 2024 di Aula SMA Kolese de Britto Yogyakarta pada Senin 16 September 2024.

Dari 1.002 Prodiakon yang mengikuti acara Temu Raya Prodiakon (TRP) 2024 tersebut, sebanyak 490 orang berasal dari Kevikepan Yogyakarta Barat (KYB) dan 512 orang dari Kevikepan Yogyakarta Timur (KYT)

Acara Temu Raya Prodiakon (TRP) 2024 ini diawali dengan misa yang dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Agung Semarang Romo FX Sugiyana Pr mewakili Uskup Agung KAS (Keuskupan Agung Semarang) Mgr Robertus Rubiyatmoko. Vikjen akan didampingi oleh Vikep KYB Romo AR Yudono Suwondo Pr dan Vikep KYT Romo Andrianus Maradiyo Pr, Pastor Paroki Pringwulung Romo B Irawan Heryuwono Pr dan Pastor Paroki Baciro Romo Andreas Novian Ardhi Prihatmoko Pr dan Romo A Agus Widodo Pr dari Seminari Tinggi St Paulus Kentungan yang sekaligus menjadi salah satu pembicara.

Suasana tempat TRP 2024. Foto: Istimewa

Menurut Antonius Riyanto, Ketua Panitia TRP 2024, dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Minggu 15 September 2024, setelah misa peserta akan mendengarkan paparan materi pembekalan dari dua narasumber, yaitu Romo A Agus Widodo Pr dan Romo Agustinus Setyodarmono SJ.

Setelah itu, pertemuan akan ditutup dengan berkat pengutusan dari Vikep KYB agar para prodiakon dengan semangat baru melanjutkan pelayanan di tengah masyarakat, memberi kesaksian hidup yang baik dengan membangun peradaban, menaburkan kasih, berbela rasa, mensyukuri anugerah keragaman Indonesia, mencintai alam ciptaan dan membangun persaudaraan sejati bersama masyarakat setempat.

Peran prodiakon

Menurut Antonius Riyanto, Prodiakon merupakan pemuka agama Katolik di tengah umat dalam kehidupan keseharian. Kehadiran seorang pemuka agama (bdk kaum) untuk memimpin ibadat maupun mendoakan kepentingan tertentu umat merupakan hal yang banyak ditemui dalam agama apa pun.

Demikian pula dalam Gereja Katolik, kehadiran mereka yang disebut Prodiakon juga sangat dibutuhkan. Mereka tidak ditahbiskan tetapi dilantik dengan surat keputusan otoritas Gereja lokal dan bertugas selama periode waktu tertentu. Peran Prodiakon merupakan bagian integral dari pelayanan pastoral yang dijalankan seorang imam sebagai gembala umat.

BACA JUGA:

“Tugas pokok Prodiakon adalah membantu imam/ pastor menerimakan komuni. Tugas ini tidak dapat dilakukan pelayan liturgi yang lain, kecuali dalam situasi sangat khusus, misalnya pandemi. Dalam perkembangannya peran awam sebagai Prodiakon tak hanya berhenti di ranah liturgis semata, tetapi berkembang sejalan dengan kondisi umat yang dilayani,” kata Antonius Riyanto.

Dikatakan, Prodiakon diajak untuk tidak hanya hadir di seputar altar sebagai pelayan atau petugas liturgi semata, tetapi juga dipanggil sebagai pewarta melalui kesaksian hidup keseharian yang baik bersama masyarakat setempat.

Menurut Antonius Riyanto, pada tahun 2024 ini, sebagian besar Prodiakon paroki di DIY, baik di Kevikepan Yogyakarta Barat (KYB) maupun Kevikepan Yogyakarta Timur (KYT) akan mengakhiri masa tugas pelayanannya. Di berbagai paroki, saat ini proses untuk pengusulan bakal calon prodiakon untuk periode pelayanan 2025–2027 sudah mulai dilakukan.

Di antara Prodiakon yang akan mengakhiri masa pelayanannya tersebut, ada sebagian yang benar-benar akan berhenti sebagai Prodiakon karena sudah melayani selama 2 periode. Namun, ada pula sebagian yang mungkin diusulkan lagi sebagai calon periode 2025-2027.

Temu Raya Prodiakon 2024

Antonius Riyanto mengatakan, Komisi Liturgi KYB dan Komisi Liturgi KYT bersama dengan PT Kanisius terpanggil untuk membangun kesadaran dan spiritualitas karya yang terus berkembang dan dijiwai semangat magis antara lain dengan mengadakan TRP 2024. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan spirit pelayanan dalam keterlibatan awam, khususnya Prodiakon paroki.

Antonia Budi Rahayu, salah satu Prodiakon Gereja Paroki St Yohanes Rasul Pringwulung. Foto: Dok pribadi

Artinya, seorang Prodiakon dipanggil untuk tidak hanya berhenti pada karya terkait ritus-ritus liturgi di seputar altar, tetapi sungguh mampu menghadirkan diri, hidup dan karyanya sebagai wujud nyata pribadi Katolik yang berspiritualitas mendalam di tengah masyarakat umum.

Kegembiraan dan profesionalitas hidupnya perlu diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika masih menjadi Prodiakon maupun setelah purna sebagai Prodiakon. Hidup dan pelayanan mereka didorong oleh spiritualitas Venio Servire atau Aku Datang untuk Melayani.

Untuk itu, Temu Raya Prodiakon (TRP) 2024 memberi kesempatan kepada para Prodiakon untuk berbagi dan merefleksikan pengalaman satu sama lain, memperkaya wawasan serta menggali kegembiraan dan spiritualitas karya bersama.

Dalam kesempatan TRP ini para Prodiakon juga diminta mengumpulkan tulisan berisi refleksi pelayanan mereka yang sungguh mengubah hidup pribadi dan komitmen yang dibangun. Tulisan itu dibukukan sebagai antologi dengan judul Venio Servire (Aku Datang untuk Melayani) berisi 86 tulisan dan sebagian menjadi bahan yang dikupas dalam pertemuan ini oleh pembicara. (lip)

Yahoo Mail: Cari, Atur, Taklukkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *