beritabernas.com – Sebanyak 700 pelajar Katolik mulai dari SMP, SMA/K Negeri dan swasta umum di Kota Yogyakarta mengikuti Misa Panggilan di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Pugeran, Bantul pada Jumat 31 Oktober 2025. Misa dipimpin Rm Antonius Invarien Alpha Andrianto Pr dengan tema Panggilan Hidup Menggereja, Menjadi Romo, Bruder dan Suster mengembirakan.
Romo Andri mengawali homili dengan menyampaikan hastag #Panggilan Hidup Menggereja Menggembirakan. Kemudian, ia mengajak Suster dan Bruder yang hadir tampil ke depan altar dan memulai dialog dengan pertanyaan: hal gembira apa yang dialami Suster, Bruder dalam hidup membiara?
Baca juga:
- Bersyukur Atas Pesta Perak Imamat, 4 Imam Diosesan KAS Gelar Misa Konselebrasi
- 18.000 Umat Katolik Ikuti Misa Syukur HUT ke-85 KAS di Stadion Jatidiri Semarang 29 Juni 2025
- Sarasehan Ramah Difabel: Gereja Dipanggil untuk Merangkul, Bukan Menyingkirkan
Di hadapan ratusan pelajar Katolik; Sr Stefani AK membagi pengalaman bahwa menjadi Suster temannya banyak dan ada di mana-mana. Lalu sangat dekat dengan Tuhan, itu sangat menggembirakan. “Menjadi romo juga bisa pergi ke mana-mana. Nah dengan menjadi romo, bruder atau suster kita bisa mensurgakan orangtua,” kata Romo Andri.
Ia mengatakan tidak perlu takut menjadi romo, bruder atau suster karena di sana kita bisa belajar banyak hal. Di Seminari Mertoyudan isinya ya pendidikan, kerohanian, olahraga, seni dan lain-lain. Namun perlu disadari bahwa dengan menjadi romo, bruder atau suster kita ambil bagian dalam panggilan mulia yang akan meneruskan atau regenerasi untuk bekerja di kebun anggur Tuhan. “Diharapkan antara 10 sampai 15 tahun ke depan ada di antara kalian yang menjadi romo, bruder dan suster,” kata Romo Andri.

Pada kesempatan itu, Romo Andri menanyakan ke siswa siswi/pelajar yang hadir adakah di antara kalian yang mau menjadi suster, bruder dan romo? Merespons pertanyaan tersebut beberapa siswa dan siswi mengangkat tangan dan kepada mereka yang angkat tangan dipanggil maju ke depan altar.
Mereka diminta perkenalkan diri, asal sekolah dan mengapa tertarik menjadi romo, bruder atau suster? Beberapa siswa menyampaikan motivasi awal seperti Al dari SMAN 8 tertarik menjadi suster karena Suster itu keren, Wisnu dari SMPN 4 mau menjadi romo karena tertarik dengan sosok Romo Fajar SJ. Ada juga yang mau menjadi Suster terinspirasi dengan Sr Stefani. Sementara Jalu dari SMPN I tertarik menjadi romo untuk melayani, membantu sesama dan mau berbagi.
Penyelenggara Katolik Kankemenag Kota Yoyakarta Veronika Tatik Trijati Ningsih S.IP MSc mengucapkan terima kasih banyak kepada Romo Andri yang berkenan memimpin Misa Panggilan. Ia berharap dari 700-an pelajar yang hadir akan muncul benih panggilan di antara mereka yang bersedia bekerja di kebun anggur Tuhan.

Ia juga berterima kasih juga kepada Paseduluran Umat Pamitran Imam Praja (PUPPIP) DIY, MGMP SMP, MGMP SMA/K dan semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara Misa Panggilan pada hari ini. Semoga kegiatan yang sama dapat dilakukan pada masa yang akan datang dengan sinerjitas yang sudah terbangun dengan baik mulai saat ini.
Misa Panggilan ini terselenggara atas Kerjasama Paseduluran Umat Pamitran Imam Praja (PUPIP DIY), Penyelenggara Katolik Kankemenag Kota Yogyakarta, Pengawas Pendidikan Agama Katolik, MGMP SMP, MGMP SMA/SMK Pendidikan Agama Katolik Kota Yogyakarta dan Tim Panggilan Paroki HKTY (Edelbertus Jara S.Fil, Penyuluh Agama Katolik Kantor Kemenag Kota Yogyakarta)
There is no ads to display, Please add some