Puncak Sakub, Destinasi Wisata yang Menantang Adrenalin

beritabernas.com – Berkunjung ke Agrowisata Kebun Teh Kaligua di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tidak lengkap jika belum mengunjungi Puncak Sakub.

Berada di atas ketinggian 2.050 meter di atas permukaan air laut (mdpl), Puncak Sakub terletak di lereng sebelah barat Gunung Slamet. Destinasi wisata yang baru diresmikan pada bulan November 2022 atau saat Pandemi Covid-19 melanda ini, dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara/PTPN (Persero) IX Jawa-Tengah.

Puncak Sakub menawarkan keindahan alam berupa hamparan hijau kebun teh disertai udara yang sejuk dan segar. Suhu udara di sini sekitar 4 -20 derajat celcius, dan hembusan angin gunung, cukup kencang. Untuk itu, bagi wisatawan yang akan ke sini, perlu membawa jaket tebal.

Hamparan Agrowisata Kebun Teh Kaligua. Foto: Dok Tim Blusuker

Untuk menuju ke Puncak Sakub, butuh perjuangan tersendiri. Kita bisa minta bantuan petugas loket masuk ke Agrowisata Kaligua, untuk mencarikan kendaraan carteran berupa kendaraan bak terbuka. Kendaraan itu bisa diisi kurang lebih 15 orang, dengan tarif berkisar Rp 400 ribu pulang pergi.

“Perjalanan yang menegangkan, dengan naik bak terbuka menyusuri jalanan rusak yang berkelok-kelok dan naik turun bukit, terbayarkan sudah saat kita sampai di Puncak Sakub. Wow…indahnya Puncak Sakub !,” ujar Budi Yuswinanto (40), yang bersama 15 anggota Blusuker dan Tim READS dari Unsoed Purwokerto berada di Puncak Sakub, Minggu 13 Oktober 2024.

Ya, perjalanan menuju Puncak Sakub memang tidak mudah. Dari pintu masuk agrowisata Kebun Teh Kaligua, dengan membeli tiket seharga Rp 20 ribu/orang, perjalanan kurang lebih sejauh 7,5 km. Kondisi jalannya saat ini rusak parah, seperti sungai kering. Rombongan Blusuker dan Tim READS dari Unsoed Purwokerto naik kendaraan bak terbuka untuk menuju Puncak Sakub

Kendaraan yang bisa ke sana, hanya kendaraan sepeda motor dan kendaraan bak terbuka. Itu pun dengan catatan, pengemudinya harus terampil, karena jalanan yang ditempuh kelak-kelok dan naik turun bukit, yang di kanan kirinya jurang dan hamparan kebun teh.

BACA JUGA:

“Kendaraan yang kami naiki sempat melorot, karena terlambat oper gigi ke gigi rendah saat naik di tanjakan yang menikung tajam,” ujar Budi Yuswinanto.

Menurut Ketua Pokdarwis Deswitasari Feri Prasetyo, bagi sopir bak terbuka yang sudah terampil, perjalanan ke Puncak Sakub ditempuh antara 30 menit hingga 45 menit. Sebaiknya, jika ke sana, antara jam 5 hingga jam 7, sehingga bisa menikmati matahari terbit maupun gagahnya puncak Gunung Slamet yang terlihat jelas.

“Kalau ke Puncak Sakub siang hari, biasanya sampai di sana berkabut, sehingga kita tidak bisa melihat puncak Gunung Slamet yang indah dengan jelas,” ujar Feri Prasetyo.

Setelah menempuh perjalanan cukup menegangkan, sampailah rombongan Blusuker dan Tim READS dari Unsoed Purwokerto di area Kaligua Bike Park. Kemudian jalan kaki dengan menaiki 50 tangga, sampailah di Puncak Sakub.

Dua orang pengunjung Puncak Sakub, Kolonel Inf Dwi Maryanto SE dari Pamen Denmabesad TNI AD (kiri) dan guru besar Unsoed Prof Dr Adhi Iman Sulaiman SIP, MSi. Foto: Dok Tim Blusuker

Saat berada di Puncak Sakub, sejauh mata memandang, terlihat hamparan hijau kebun teh dan puncak Gunung Slamet. Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.428 mdpl adalah gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa, setelah Gunung Semeru (perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur).

Untuk diketahui, di Kaligua, selain Agrowisata Kebun Teh, ada sejumlah destinasi wisata lainnya, di antaranya petilasan (Van De Jong dan Mbah Joko), Turbin Kuno, Tuk Bening, Goa Jepang, dan Puncak Sakub.

Dari prasasti yang terdapat di Puncak Sakub, tertulis bahwa Puncak Sakub diambil dari nama “Ki Sakub”. Yakni seorang yang telah berjasa besar membuka lahan pertanian di kawasan ini pada tahun 1832. Puncak Sakub menawarkan keindahan alam berupa hamparan hijau kebun teh disertai udara yang sejuk dan segar.

Puncak Sakub diresmikan sebagai destinasi wisata pada bulan November 2022 oleh Manager Kebun Teh Kaligua saat itu, Riyanto Atmojo SP.

BACA JUGA:

Pakar pemberdayaan masyarakat dari Unsoed yang sering melakukan riset tentang agrowisata di berbagai daerah, Prof Dr Adhi Iman Sulaiman SIP MSi mengemukakan, Puncak Sakub memiliki keindahan pemandangan yang hijau, asri, dan udara sejuk yang masih alami. Tentu saja, di sini, jauh dari polusi.

“Puncak Sakub sebetulnya tak kalah indahnya dengan beberapa kebun teh di daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Barat,” ujarnya.

Di Jawa Tengah, selain Kaligua di Brebes, ada kebun teh Medini di Kendal, Pagilaran di Batang, Tambi di Wonosobo dan Kebun Teh Kemuning di Karanganyar. Sedangkan di Jawa Barat, ada kebun teh Rancabali, Pangalengan, Kartamanah, Malabar dan Sukawana di Kabupaten Bandung, kebun teh Puncak dan Cianten di Kabupaten Bogor, kebun teh Kecapi di Tasikmalaya, dan kebun teh Cibeber di Banten.

Wisata yang menantang

Menurut Adhi Iman, potensi Puncak Sakub bisa dijadikan destinasi wisata tantangan bagi wisatawan yang hobby olahraga dan menantang adrenalin, misalnya hiking. “Bagi yang hobby hiking, kawasan ini cocok sekali,” ujar Adhi Iman, guru besar ilmu Komunikasi Pembangunan Unsoed ini.

Sebagian anggota Tim Blusuker dan READS dari Unsoed Purwokerto saat berada di Puncak Sakub. Foto: Dok Tim Blusuker

Ke depan, lanjut Adhi Iman, di kawasan Puncak Sakub bisa dibangun permainan Flying Fox, jembatan gantung antar bukit, dan para layang. Fasilitas tersebut dapat diwujudkan dengan melibatkan kerjasama investor swasta dengan PTPN IX (Persero) Jawa-Tengah, Pemerintah Desa Pandansari dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes. Perbukitan di kawasan Puncak Sakub cocok untuk olahraga Paralayang dan flying fox

“Keberadaan fasilitas pendukung pariwisata itu, diharapkan dapat memberdayakan masyarakat sekitar dan membuka lapangan kerja, khususnya bagi generasi muda di Desa Pandansari yang terhimpun dalam Pokdarwis, Karang taruna dan UMKM,” saran Adhi Iman.

Adhi Iman juga menyarankan, mengingat medan yang sangat membahayakan dan kondisi jalan menuju ke Puncak Sakub kini rusak parah, kawasan Puncak Sakub jangan dijadikan area offroad. Kendaraan pengunjung berupa sepeda motor dan mobil pribadi sebaiknya tidak diperbolehkan masuk.

“Pasalnya, kondisi jalan yang sangat membahayakan, karena rusak, terjal dan berbatu. Sebaiknya disediakan kendaraan khusus dari pengelola Agrowisata Kaligua yang bekerjasama dengan masyarakat setempat yang sudah pengalaman dengan rute ke Puncak Sakub,” ujar Adhi Iman.

Anda yang berjiwa avonturir tertarik ke Puncak Sakub? Yuk….segera nikmati Puncak Sakub dengan panorama alamnya yang indah mempesona. (prasetiyo)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *