beritabernas.com – Dengan mengusung tema Harmoni Kehidupan: Bersinergi dengan Sesama, Alam dan Bangsa, sebanyak 109 siswa-siswi SMA Santo Yakobus Jakarta melakukan live in di Kecamatan Boro, Kabupaten Kulonprogo dan Omah Petroek, Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, sejak 24 Oktober hingga 31 Oktober 2024.
Di kawasan Boro,Kulonprog, para siswa-siswi SMA Santo Yakobus Jakarta ini diajak hidup bersama dan mengalami aktivitas keseharian bersama warga setempat. Suasana pedesaan yang asri lengkap dengan kontur wilayah berbukit menjadi tantangan tersendiri bagi para siswa. Hal ini berbanding terbalik dengan keseharian mereka yang dekat dengan hiruk metropolitan serba modern dan praktis.
Selepas menjalani kehidupan bersama warga perbukitan Menoreh, para siswa diajak melintas kabupaten untuk memperkaya pengalaman dengan mengenal lebih dekat dengan alam dan kehidupan masyarakat lereng Gunung Merapi, Sleman.
Selama bermalam di Omah Petroek, Pakem, Sleman, para siswa diajak mengenal ekosistem sungai, hutan desa, perkebunan dan persawahan sebagai lumbung pangan warga. Tak hanya ruang ekologi, dinamika perekonomian bebasis ekologi pun dikenalkan, mulai dari pertanian hidroponik, peternakan sapi perah dan budidaya kakao untuk selanjutnya diolah menjadi coklat. Para siswa berkesempatan melihat langsung budidaya kakao, mulai dari penanaman pohon, perawatan, pemanenan hingga mengolah biji kakao jadi coklat. Bahkan kulit kakao diolah jadi pupuk.
Salah satu siswa Kelas XI-4 Vallerie Irvine merasakan kegiatan live in yang diikutinya sangat mengesankan dan menarik. “Ini sangat bermanfaat. Teman-teman juga diajak turun langsung ke sungai melakukan identifikasi kualitas air sungai, biodeversitas hutan desa dan keragaman tanaman pangan. Selain itu belajar rantai ekonomi dari usaha peternakan sapi perah, hidroponik dan budidaya kakao,” terang Vallerie seusai acara.
BACA JUGA:
- Pemuda Katolik Komcab Sleman dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Gelar Tular Nalar Sekolah Kebangsaan
- SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Melakukan Serah Terima Peserta Didik Kelas XII
Hal senada diungkapkan siswa kelas XI-3 Franklyn Matthew Rawis. Ia mengaku kegiatan turun ke alam dan merasakan kecipak air sungai yang jernih lebih asyik. “Di sini kami banyak kegiatan yang menarik seperti eksplorasi alam. Berlanjut kegiatan yang mengeksplorasi kegiatan ekonomi serta berdinamika dalam beragam permainan,” kata dia.
Keseruan dalam setiap proses live in juga disampaikan Felice Amanda Yapri. Siswi kelas X-2 ini menyampaikan rangkaian kegiatan yang dia ikuti berkesan. “Seru banget, bisa main bareng temen-temen dan bisa menjadi pengembangan diri yang baik untuk kami,” ujarnya.
Guru SMA Santo Yakobus Jakarta sekaligus koordinator kegiatan live in Dra Sri Utami mengapresiasi seluruh dinamika yang diikuti para siswanya selama proses live in berlangsung. “Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung seluruh rangkaian live in ini. Semoga ini menjadi pengalaman sekaligus pembelajaran bagi anak-anak kami dalam merawat harmoni alam dan kehidupan sesama,” terangnya singkat.
Rangkaian live in yang bertepatan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 juga menghadirkan music creator Marzuki Muhammad dari Jogja Hip-hop Foundation (JHF) sebagai narasumber guna memantik kreativitas generasi milenial. Dilanjutkan dengan menyalakan lilin bersama di depan patung Proklamator Soekarno yang berada di komplek Omah Petroek.
Sebelum kembali ke Jakarta, para siswa diajak melakukan refleksi alam yang terkemas dalam misa alam di Sungai Boyong, Sleman yang dipimpin oleh Romo Agustinus Daryanto, SJ.
Dalam refleksinya para siswa menggaungkan pertobatan ekologis dengan gerakan hemat air, mengurangi penggunaan plastik dan akan lebih sering menggunakan transportasi umum agar kehidupan ini lestari. (AG Irawan)
There is no ads to display, Please add some