Tim UKM Aero Teknik Elektro UII Berhasil Membuat Pesawat Aeromodelling

beritabernas.com – Meski baru dibentuk pada bulan Desember 2024 atau baru sekitar dua bulan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aero Prodi Teknik Elektro FTI UII berhasil membuat pesawat aeromodeling. Bahkan pesawat aeromodelling tersebut berhasil diujicoba terbang di Lapangan Dolo, Kalurahan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman pada Rabu 15 Januari 2025.

“Kami hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk membuat pesawat aeromodelling ini. Kebetulan banyak komponen yang sudah tersedia sehingga proses pembuatannya hingga berhasil diujicoba bisa selesai dalam waktu yang relatif singkat,” kata Lathifah Citra Mahkota, salah satu anggota Tim UKM Aero FTI UII, dalam jumpa pers di Ruang Dekanat FTI UII, Kamis 16 Januari 2025.

BACA JUGA:

Tim UKM Aero FTI UII terdiri dari Muhammad Irfan Haikal Athallah (Ketua Tim), Lathifah Citra Mahkota, Annisa Zakkya Drajat, Muhammad Ramdhan Yusuf, Hamim Hasan Muhammad, Friska Yuniar, Aldy Ariansyah Wibowo dan Tika Oltavia, yang semuanya merupakan Mahasiswa Teknik Elektro Angkatan 2023 FTI UII dengan Pembimbing Sisdarmanto Adinandra ST MSc PhD, Dosen Jurusan Teknik Elektro FTI UII.

Menurut Muhammad Irfan Haikal Athallah, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aero FTI UII, tim yang baru dibentuk Desember 2024 ini baru berhasil membuat 1 pesawat aeromodelling sebagai bahan untuk latihan pilot dan mengenal tentang wiring serta komponen di dalam pesawat. Target timi ini dalam waktu dekat adalah mengikuti lombar di KRTI 2025.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aero FTI UII melakukan ujicoba terbang pesawat aeromodelling karya mereka di Lapangan Dolo, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu 15 Januari 2025. Foto: Tim UKM Aero

Dikatakan, pembentukan UKM Aero ini merupakan inisiatif mahasiswa sendiri. Kebetulan dalam satu angkatan (2023) ada yang sudah berpengalaman di dunia aeromodelling.

Terinspirasi dari bentuk capung

Muhammad Irfan Haikal Athallah mengatakan, pesawat yang dirancang memiliki bentang sayap sepanjang 1400 mm dan panjang fuselage 1230 mm, dengan desain yang terinspirasi dari bentuk capung serta struktur fixed wing. Desain ini memberikan kestabilan optimal saat terbang, memungkinkan manuver yang lebih luas dan mendukung stabilitas yang baik di udara.

Pesawat dilengkapi dengan motor di bagian depan untuk menghasilkan daya dorong, sementara servo mengontrol aileron, elevator dan rudder untuk mengatur gerakan pesawat. Dengan dua servo untuk aileron yang mengatur gerakan ke kiri atau kanan saat berbelok, pesawat dapat bermanuver dengan stabil. Satu servo mengontrol elevator untuk mengatur gerakan naik atau turun bagian depan pesawat, dan satu servo lainnya mengontrol rudder untuk mengontrol arah pesawat ke kiri atau kanan.

Irfan mengatakan, cara kerja peswat ini cukup sederhana. Remote control mengirimkan sinyal ke receiver di pesawat. Receiver ini kemudian menerjemahkan sinyal menjadi gerakan servo dan motor sesuai perintah yang diterima. Misalnya, saat joystick digerakkan ke kanan pada remote control, sinyal tersebut dikirim ke receiver, yang kemudian menggerakkan servo aileron untuk mengubah posisi sayap ke kanan, sehingga pesawat berbelok ke kanan.

Sebagian anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aero FTI UII foto bersama Dosen Pembimbing Sisdarmanto Adinandra ST MSc PhD (ketiga dari kanan). Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Untuk gerakan naik-turun, jika joystick elevator dipindahkan ke atas, receiver akan menggerakkan servo elevator untuk menaikkan hidung pesawat, dan sebaliknya jika joystick diturunkan, servo elevator akan menurunkan hidung pesawat. Sedangkan untuk kontrol arah, joystick rudder mengatur gerakan rudder sehingga pesawat bisa berbelok ke kiri atau kanan dengan stabil.

Selain itu, ada kontrol throttle atau throttle stick pada remote control yang mengatur kecepatan motor. Jika throttle ditingkatkan, motor akan berputar lebih cepat, menghasilkan daya dorong yang lebih besar untuk mempercepat atau mempertahankan kecepatan penerbangan. Jika throttle dikurangi, motor akan berkurang kecepatannya sehingga pesawat melambat atau berhenti.

“Pesawat ini sendiri belum ada kebaruan yang kami buat. Sebab kami juga baru pertama kali merancang bersama sehingga prototype 1 ini hanya akan digunakan untuk latihan pilot saja. Tapi tidak menutup kemungkinan jika ke depan akan kami masukan celah-celah inovasi,” kata Irfan.

Sementara Dosen Pembimbing Sisdarmanto Adinandra mengatakan, pesawat aeromodelling ini selain berfungsi untuk transportasi juga untuk melakukan pemetaan dari udara. Salah satu kelebihan dari pesawat ini dibanding drone adalah bisa bermanuver dan terbang jarak jauh dengan kecepatan tinggi. (lip)


    There is no ads to display, Please add some

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *