beritabernas.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta para kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti rerret Magelang.
Namun, bila sudah dalam perjalanan menuju Kota Magelang agar berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. “Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call,” demikian instruksi harian Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam surat tertanggal 20 Pebruari 2025 yang beredar luas di berbagai media sosial.

Surat berkop DPP PDI Perjuangan perihal Instruksi Harian Ketua Umum itu dikeluarkan setelah mencermati dinamika politik nasional pada Kamis 20 Pebruari 2025, khususnya setelah terjadi kriminalisasi hukumterhadap Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Komisi Pemberantasan Korupsi RI.
Hal ini mengingat Pasal 28 ayat 1 AD/ART PDI Perjuangan bahwa Ketua Umum sebagai sentral kekuatan politik partai berwenang, bertugas, bertanggungjawab dan bertindak baik ke dalam maupun keluar atas nama partai dan untuk eksistensi partai, program dan kinerja partai, maka seluruh kebijakan dan instruksi partai langsung berada di bawah kendali Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA:
Sementara itu, Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader PDI Perjuangan dari Sabang sampai Merauke untuk tetap tenang dan siap siaga untuk menghadapi situasi yang terburuk.
Menurut Megawati, PDI Perjuangan sudah terbiasa menghadapi tekanan tapi tetapi tetap punya napas yang panjang. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan pun mengambil alih komando dengan tidak menunjuk Plt Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some