beritabernas.com – Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat jejaring global, memperluas pengalaman akademik internasional dan mendukung pencapaian standar pendidikan bertaraf internasional, FTSP UII kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan Mobilitas Internasional Mahasiswa dan Dosen.
Pada tahun 2025 ini, sebanyak 45 mahasiswa dari 3 program studi di lingkungan FTSP UII dan 3 orang dosen mengikuti program Mobilitas Internasional 2025 ke berbagai perguruan tinggi di luar negeri sebagai mitra FTSP UII selama periode Agustus hingga Oktober 2025.
Dekan FTSP UII Prof Dr-Ing Ar Ir Ilya Fadjar Maharika MA IAI dalam acara pelepasan mahasiswa dan dosen peserta Mobilitas Internasional 2025 di Auditorium Lantai 3 Kampus FTSP UII, Senin 4 Agustus 2025, mengungkapkan, kali ini program Mobilitas Internasional 2025 diikuti mahasiswa dan dosen lintas disiplin ilmu secara bersamaan dari 3 program studi yang ada di FTSP UII yakni Prodi Teknik Sipil Program Internasional, Prodi Teknik Arsitektur Pogram Internasional dan Prodi Teknik Lingkungan Program Internasional. Sebelumnya, program tersebut hanya diikuti mahasiswa dan dosen dari satu prodi.
Kegiatan yang berlangsung mulai Agustus hingga Oktober 2025 ini mencakup kegiatan outbound maupun inbound yang melibatkan mahasiswa dan dosen berbagai program studi di lingkungan FTSP UII.
BACA JUGA:
- 7 Mahasiswa Arsitektur Program Internasional FTSP UII Menerima Beasiswa pada Program IISMA dan ICT
- Empat Tahun Berturut-turut, Prodi Arsitektur Program Internasional FTSP UII Raih Beasiswa
- FH UII Melepas 6 Mahasiswa Mengikuti Program Mobilitas Internasional ke Jerman dan Malaysia
Menurut Prof Ilya Fadjar Maharika, ada 3 program mobilitas internasional yang diselenggarakan oleh 3 prodi di FTSP adalah ASEAN Student Mobility 2025. Dalam program ini, ketiga prodi menyelenggarakan kegiatan outbound mobility pada 11-24 Agustus 2025 yang diikuti 28 mahasiswa dan 3 dosen dengan melakukan kunjungan dan kegiatan akademik di 4 unversitas mitra di kawasan Asia Tenggara yakni Rangsit University Thailand, Van Lang University Vietnam, Universiti Malaya, Malaysia dan National University of Singapore, Singapura.
Kemudian, kegiatan Inbound International Mobility Program berupa joint workshop antara Prodi Arsitektur (IP) bekerja sama dengan Samargand Daviat Arxitektura-Quirlish University (SamDAQU) atau Samarkand State University of Architecture and Construction, Uzbekistan. Kegiatan yang diselenggarakan pada 11-22 Agustus 2025 ini diikuti 14 mahasiswa dan 2 dosen pembimbing dari UII serta 4 mahasiswa dan 2 dosen pembimbing dari SamDAQU serta 1 dosen dari Universisti Malaya, Malaysia.
Selain itu, menurut Prof Ilya Fadjar Maharika, program Student Exchange yakni pertukaran mahasiswa mulai Oktober 2025 yang diikuti 3 mahasiswa Prodi Teknik Sipil untuk mengikuti kegiatan akademik di universitas terkemuka di Malaysia yaitu Universiti Teknologi MAR (UTM).
Menurut Prof Ilya, tujuan dari Program Mobilitas Internasional ini adalah untuk pengembangan jejaring, khususnya di kancah internasional, baik sesama institusi, dosen hingga mahasiswa. Selain itu, untuk pembelajaran Studio Culture berupa Joint Studio di lingkup internasional dan untuk peningkatan kegiatan Catur Dharma (Joint Research and Publication, studi lanjut dosen dan asisten serta joint seminar.
“Secara umum penyelenggaraan program mobilitas internasional ini diharapkan dapat memperkuat posisi ketiga program studi yang ada di FTSP UII yang telah terakreditasi Unggul dan terakreditasi Internasional. Melalui program ini, kemampuan mahasiswa semakin terasah dan menstimulasi munculnya ide-ide inovatif,” kata Prof Ilya.
Selain itu, pengalaman global dan internasional akan memperkuat dan memperluas wawasan yang dapat meningkatkan kepercayan diri, kamandirian, pemikiran kritis, inovatif dan kreatif sesuai perkembangan global melalui kolaborasi antaa FTSP UII dengan berbagai mitra perguruan tinggi asing seluruh dunia.
Sementara Wakil Rektor IV UII adalah Ir Wiryono Raharjo M.Arch PhD mengatakan, program mobilitas internasional ini akan semakin memperkenalkan UII di luar negeri. Ia mengaku banyak mahasiswa maupun dosen dari luar negeri mengenal bahkan tertarik belajar ke UII antara lain karena adanya program mobilitas internasional. (lip)
There is no ads to display, Please add some