beritabernas.com – Sebagai bagian dari program pendampingan kepada 10.000 guru di 40 kota di Indonesia selama 18 bulan, Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sleman melaksanakan Kelas Kecerdasan Artifisial – AI Goes to School Batch 2 di Ruang Ki Hajar Dewantara Aula Lantai 3 Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Jumat 19 September 2025.
Kelas Kecerdasan Artifisial-AI Goes To School Batch 2 yang merupakan salah satu program unggulan dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) ini didukung oleh mitra strategis seperti Google.org, AVPN dan Asian Development Bank (ADB). Selain itu, program ini juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk memastikan implementasi yang efektif di setiap wilayah.
“Program ini bukan sekadar pelatihan, tapi langkah menuju literasi AI yang inklusif bagi para guru Indonesia. Kami berharap setelah uji coba ini, program bisa digulirkan lebih luas secara tepat sasaran,” kata Azzam Muhammad Bayhaqi, PIC kegiatan, dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Jumat 19 September 2025.

Menurut Azzam Muhammad Bayhaqi, melalui pelatihan ini, para guru diajak untuk memahami Teknologi KA, etika dalam pemanfaatan KA, manajemen prompt dan pemanfaatan KA untuk pembelajaran kreatif, pemanfaatan KA untuk pengelolaan kelas dan pemanfaatan KA untuk peningkatan kinerja dan administrasi. Selain itu, program ini juga menyediakan akses ke platform Learning Management System (LMS) yang memungkinkan guru mengakses materi pelatihan secara fleksibel dan berkelanjutan.
Kegiatan AI Goes to School Batch 2 diikuti 68 guru dari jenjang TK, SD, SMP se-Kabupaten Sleman. Para peserta dibekali dengan pelatihan langsung, praktik penggunaan modul AI, simulasi LMS dan sesi diskusi dan evaluasi.
Baca juga:
- Mafindo Magelang Raya Gelar Pelatihan AI bagi Guru SMP se-Kabupaten Magelang
- Mafindo Yogyakarta dan FIKM UMB Melaksanakan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan
Azzam mengatakan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menguji kemudahan penggunaan modul AI, menilai fungsionalitas LMS untuk pembelajaran digital, menjaring masukan langsung dari guru pengguna awal dan merumuskan rekomendasi perbaikan sebelum peluncuran skala nasional.
Pelatihan dibawakan oleh tim trainer berpengalaman, dengan narasumber utama Cyprianus Lilik Krismantoro Putro dan Sony Setyawan serta didukung oleh tim asisten trainer dan dokumentasi kegiatan. Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga diisi dengan sesi doorprice untuk menjaga antusiasme peserta.
Pasca kegiatan, peserta akan melanjutkan proses pembelajaran secara daring melalui LMS dengan pendampingan intensif selama dua pekan. Hasil evaluasi dan dokumentasi dari kegiatan ini akan menjadi acuan untuk pelaksanaan di kota-kota lainnya.

“Mafindo berkomitmen menjadikan kecerdasan buatan sebagai alat bantu pendidikan, bukan ancaman. Dengan kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, pendidik, dan pemangku kepentingan, program ini diharapkan mampu membawa lompatan transformasi digital dalam sistem pendidikan Indonesia,” kata Azzam.
Dikatakan, AI Goes to School merupakan program pelatihan untuk mendampingi 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. Program ini dirancang untuk membantu guru memahami dan mengintegrasikan KA ke dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan relevan bagi siswa. Program ini melibatkan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan implementasi di seluruh wilayah Indonesia. (lip)
There is no ads to display, Please add some