Tim PKM UPITRA Surakarta Berhasil Melakukan Optimalisasi Manajemen Keuangan dan Pemasaran Digital untuk Budidaya Ikan Nila

beritabernas.com – Tim kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PKM) Universitas Pignatelli Triputra (UPITRA) Surakarta, Jawa Tengah melakukan optimalisasi manajemen keuangan dan pemasaran digital untuk budidaya ikan nila berbasis bioflok di Desa Paulan, Karanganyar, Jawa Tengah.

Berkat program pengabdian masyarakat (PKM) dari PKM UPITRA Surakarta tersebut, kini usaha budidaya ikan nila berbasis teknologi bioflok di Desa Paulan, Karanganyar makin berkembang. Pelatihan intensif dilakukan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Paulan dengan pencatatan keuangan berbasis sistem double entry dan pengelolaan website pemasaran digital, yang keduanya menjadi kunci dalam memperkuat usaha budidaya ikan nila agar lebih efisien dan berkelanjutan.

Program dipimpin oleh Heru Suwasono SE MSc sebagai Ketua Tim PKM yang juga merupakan Dosen Akuntansi Universitas Pignatelli Triputra (UPITRA) Surakarta.

Teknologi bioflok, yang dikenal hemat air dan pakan, digunakan untuk budidaya ikan nila dengan kapasitas hingga 24.000 ekor per siklus panen. Namun, sebelumnya manajemen keuangan dan pemasaran KWT masih bersifat tradisional sehingga menghambat perkembangan usaha.

Melalui pelatihan dan pendampingan oleh tim perguruan tinggi, anggota KWT kini mampu mencatat transaksi usaha secara akurat dan mengelola website sebagai kanal pemasaran baru yang menjangkau pasar lebih luas.

Hasilnya sangat menggembirakan. Sebanyak 80% anggota KWT mampu membuat laporan keuangan sederhana dan 70% di antaranya menguasai perhitungan Harga Pokok Produksi untuk pengelolaan usaha secara lebih profesional.

Baca juga:

“Website pemasaran digital yang dikembangkan telah aktif digunakan dan diuji coba dengan transaksi sukses, membuka peluang penetrasi pasar secara digital serta meningkatkan pendapatan anggota,” kata Heru Suwasono.

Selain meningkatkan kemampuan teknis, program ini juga memberdayakan peran perempuan di desa, memperkuat kemandirian ekonomi keluarga, dan mendukung ketahanan pangan lokal. Pendekatan pemberdayaan berbasis teknologi sesuai dengan agenda pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Pignatelli Triputra menegaskan, program ini merupakan model pemberdayaan komunitas yang bisa direplikasi di daerah lain dengan potensi serupa. “Rencana tindak lanjut mencakup pengembangan aplikasi pencatatan digital, peningkatan fitur website, diversifikasi produk olahan, serta pembentukan koperasi untuk mendukung kelembagaan dan pengembangan usaha,” terang Heru.

“Melalui inovasi sederhana namun berdampak besar ini, Desa Paulan terus maju sebagai contoh keberhasilan sinergi teknologi dan pemberdayaan masyarakat dalam sektor perikanan air tawar,” kata Heru. (Ari Rheno Prakosa)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *