beritabernas.com – Alumni Program Studi Teknik Industri, Progam Magister FTI UII Fadhil Adita ST MT berhasil merancang dan mengimplementasikan sistem informasi terintegrasi berbasis Business Intelligence (BI) untuk memperkuat digitalisasi manajemen rantai pasok obat.
Dengan menerapkan sistem informasi terintegrasi berbasis Business Intelligence (BI) ini mampu meningkatkan efisiensi manajemen rantai pasok obat yang kompleks dan kritis terhadap ketersediaan obat. Tantangan seperti keterlambatan distribusi, ketidakakuratan data stok dan minimnya pemantauan real-time yang selama ini masih sering terjadi di rumah sakit yang berdampak pada kualitas pelayanan pasien, bisa diatasi dengan menerapkan sistem informasi terintegrasi berbasis Business Intelligence (BI) ini.
Hal itu diungkapkan Fadhil Adita ST MT kepada wartawan dalam jumpa pers secara daring melalui zoom dari Kampus FTI UII, Senin 3 November.
Dalam penelitian berjudul Penguatan Digitalisasi Manajemen Rantai Pasok Obat di Sektor Kesehatan Melalui Penerapan Business Intelligence, Fadhil Adita yang didampingi Dr Ir Agus Mansur ST M.Eng.Sc., IPU selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII dan Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTI UII, mengatakan, ia merancang dan mengimplementasikan sistem informasi terintegrasi berbasis Business Intelligence (BI) untuk memperkuat digitalisasi manajemen rantai pasok obat.
Pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall digunakan, meliputi analisis kebutuhan, perancangan sistem, integrasi data melalui proses ETL (Extract, Transform, Load) dan visualisasi menggunakan Microsoft Power BI.

Dikatakan, data yang diolah mencakup pergerakan stok gudang dan depo farmasi, status kedaluwarsa dan parameter max–min stok dalam data warehouse berbasis star schema. Hasil menunjukkan dashboard interaktif yang dikembangkan mampu menyajikan indikator kunci seperti tingkat ketersediaan stok, proyeksi risiko kedaluwarsa, proporsi distribusi antar unit, dan validasi realisasi distribusi secara akurat dan real-time.
Menurut Fadhil Adita, dengan menimplementasikan sistem ini mampu menurunkan total cycle time proses dari 4.450 menit menjadi 1.671 menit (−62,75%), mempercepat waktu pencarian data dari ±45 menit menjadi ±4 menit (−91,1%) dan mengurangi proporsi aktivitas Non-Value Added dari 60% menjadi 27% (−55%).
“Sistem ini terbukti meningkatkan kecepatan pemantauan, meminimalkan potensi kekosongan obat, dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis data oleh manajemen farmasi,” kata Fadhil Adita meyakinkan.
Dengan demikian, menurut Fadhil, penelitian ini berkontribusi pada penguatan ekosistem digital rumah sakit dan merekomendasikan pengembangan lanjutan berupa integrasi dengan Electronic Medical Records (EMR) dan pemanfaatan algoritma prediktif berbasis machine learning untuk optimasi perencanaan pengadaan.
Dari hasil penelitian ini, Fadhil Adita menyimpulkan bahwa implementasi dashboard BI terbukti efektif sebagai instrumen pengendalian strategis yang tidak hanya memantau, tetapi juga mengoptimalkan rantai pasok obat. Integrasi data real-time menghapus kebutuhan rekap manual, mempercepat verifikasi, dan menekan waste kategori waiting yang sebelumnya mencapai 54,84%.
Baca juga:
- Perkenalkan Kecerdasan Buatan, FTI UII Gelar Mini Workshop untuk Siswa SMAN 8 Kota Jambi
- UII Luncurkan Layanan Konseling Mahasiswa Berbasis AI
Selain itu, transformasi current state menjadi future state meningkatkan kinerja operasional secara signifikan, ditunjukkan dengan percepatan deteksi kedaluwarsa dari ±14 hari menjadi <1 hari (−92,9%), pengurangan idle time hampir di seluruh aktivitas dan konversi 13 aktivitas NNVA menjadi VA.
Menurut Fadhil, pengembangan prototype dashboard prediktif dengan analisis ABC, estimasi kerugian finansial, dan early warning system memperkuat fungsi strategis BI, karena tidak hanya memberikan visibilitas stok, tetapi juga mendukung mitigasi risiko, prioritas perencanaan, dan antisipasi kerugian ekonomi.
Dengan demikian, menurut Fadhil, hasil penelitian ini berkontribusi ganda, yaitu meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperkuat pengambilan keputusan strategis rumah sakit.
Menurut Dr Ir Agus Mansur ST M.Eng.Sc., IPU selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII dan Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTI UI, penelitian ini merupakan bagian dari sistem untuk memperbaiki stok yang ada di sektor kesehatan dalam hal ini rumah sakit dengan pendekatan teknologi terkini.
Pendekatan ini untuk memudahkan pengambil keputusan dalam memantau, merencanakan dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk bisa memberikan manfaat lebih atau efisiensi biaya dan efektifitas kerja.

“Ujung ceritanya adalah bagaimana kita bisa memberikan layanan terbaik di sektor kesehatan yang bisa memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan cepat kepada masyarakat,” kata Agus Mansur.
Sementara Ir Winda Nur Cahyo ST MT PhD IPM ASEAN.Eng APEC.Eng, Ketua Program Studi Teknik Industri, Progam Magister FTI UII, mengaresiasi Fadhil Adita atas keberhasilannya menyelesaikan studi dan meraih gelar Magister Teknik Industri serta telah diwisuda 25 Oktober 2025 di UII.
Pencapaian ini, menurut Winda Nur Cahyo, tidak hanya menjadi bukti atas kerja keras, ketekunan, dan komitmen dalam menempuh perjalanan akademik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus berjuang meraih prestasi terbaik.
“Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama menempuh studi dapat memberikan manfaat besar, baik bagi pengembangan diri maupun kontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia industri. Kami bangga atas capaian ini dan mendoakan semoga kesuksesan selalu menyertai langkah Saudara Fadhil di masa depan,” kata Winda. (phj)
There is no ads to display, Please add some