beritabernas.com – UII memecahkan rekor jumlah penambahan dosen yang meraih gelar Doktor yakni mencapai 33 orang. Sebelumnya, UII menerima doktor baru sebanyak 21 orang. Dengan penambahan 33 Doktor baru tersebut, maka hingga akhir tahun 2025, UII memiliki 254 dosen bergelar doktor atau 32,60% dari total 779 dosen yang mengabdi di UII.
“Angka ini bukan hanya sebuah statistik, tetapi bukti konsistensi UII dalam membangun fondasi akademik yang kuat,” kata Prof Fathul Wahid ST MSc PhD, Rektor UII, dalam acara penyambutan 33 Doktor baru UII di Ruang Datar Lantai 2 Gedung Kuliah Umum (GKU) Dr Sardjito Kampus Terpadu UII, Kamis 11 Desember 2025.
Baca juga:
- Berhasil Pertahankan Disertasi, Bambang Sukoco Raih Gelar Doktor di FH UII
- Ujian Promosi Doktor, Muhammad Helmi Fahrozi: DPR dan Presiden Perlu Segera Merivisi UU Pemilu dan Pilkada
Menurut Rektor UII, dari 33 Doktor baru tersebut, sebanyak 16 orang lulusan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan 17 orang lulusan perguruan luar negeri seperti Inggris, Australia, Swedia, Turki, Estonia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Brunei Darussalam.
Jumlah Dosen bergelar Doktor di UII akan semakin bertambah mengingat saat ini terdapat 202 dosen UII yang sedang menempuh studi doktoral di berbagai perguruan tinggi bergengsi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Berdasarkan proyeksi yang realistis, kata Rektor UII, jumlah dosen berpendidikan S3 di UII ke depan berpotensi mencapai 456 orang atau sekitar 58,54% dari total dosen. Pertumbuhan ini menunjukkan dua hal penting, pertama, komitmen institusi untuk terus berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia akademik; dan kedua, kesungguhan para dosen untuk meningkatkan kapasitas diri sebagai ilmuwan dan pendidik.
“Dengan bertambahnya jumlah doktor, UII semakin memiliki modal intelektual yang kuat untuk mendorong riset bermutu, memperluas jejaring akademik dan menghasilkan inovasi yang relevan bagi masyarakat,” kata Fathul Wahid.
Dikatakan, perjalanan para dosen untuk mencapai gelar doktor tidak hanya menuntut ketekunan, tetapi juga kedewasaan intelektual. “Gelar ini menandai kesiapan ibu/bapak untuk menjadi penjaga nalar publik dan penggerak transformasi di lingkungan akademik maupun masyarakat luas,” kata Fathul Wahid.

Sementara Ike Agustina S.Psi M.Psi, Psikolog, Direktur Sumber Daya Manusia / Sekolah Kepemimpinan UII, mengatakan, kehadiran doktor baru menjadi penanda penting dalam upaya UII menjadi kampus riset berdaya saing global. Para doktor diharapkan menjadi motor penggerak peningkatan mutu akademik melalui penelitian relevan, publikasi ilmiah bereputasi, dan program pengabdian masyarakat yang berdampak.
“Gelar doktor dipandang bukan akhir perjalanan, melainkan awal kontribusi yang lebih besar bagi institusi dan masyarakat. Para dosen diharapkan tampil sebagai intelektual publik, mampu merespons persoalan bangsa, serta menghadirkan solusi berbasis riset dan keilmuan,” kata Ike Agustina.
Ia menambahkan bahwa UII terus mendorong penelitian lintas disiplin, kolaborasi internasional, publikasi bereputasi, dan inovasi pengabdian masyarakat. Bertambahnya jumlah doktor baru menjadi modal utama bagi UII dalam memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi yang adaptif, kompetitif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. (phj)
There is no ads to display, Please add some