Perayaan Natal SMA Bosa untuk Menjalin Komunikasi dan Silaturahmi dengan Para Senior

beritabernas.com – SMA BOPKRI 1 (Bosa) Yogyakarta menyelenggarakan perayaan Natal bersama keluarga besar di sport hall SMA Bosa, Sabtu 17 Desember 2022 sore. Perayaan Natal yang dimeriahkan oleh paduan suara SMA Bosa atau Bosa Choir yang terdiri dari para guru dan karyawan ini juga dihadiri para purna karya atau pensiunan SMA Bosa Yogyakata.

Suasana perayaan Natal keluarga besar SMA Bosa, Sabtu 17 Desember 2022. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Kepala SMA Bosa Yogyakarta Sartana S.PAK MPd, tujuan utama perayaan Natal ini adalah untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan para senior. Hal ini penting karena apa yang dicapai SMA Bosa saat ini tidak terlepas dari peran mereka terdahulu.

Pada kesempatan itu juga diberikan tali kasih kepada sejumlah purna karya SMA Bosa. Menurut Sartana, dari 43 purna karya yang diundang, hanya satu orang yang tidak hadir.

Penyalaan lilin Natal. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Perayaan Natal keluarga besar SMA Bosa diawali penyalaan lilin oleh Kepala SMA Bosa Sartana, Pengawas SMA dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta dan Pdt Risang Anggoro Elliarso M.Fil yang dilanjutkan dengan ibadah serta hiburan berupa tarian yang dibawakan anak-anak. Perayaan Natal diakhiri dengan makan malam bersama.

Dalam perayaan Natal itu, Kepala SMA Bosa Yogyakarta Sartana juga menyampaikan sejumlah informasi penting antara lain terkait adanya program kerjasama internasional berupa kelas internasional di SMA Bosa sejak sebelum Pandemi Covid-19 bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Australia, Inggris dan Belanda. Khusus dengan Belanda berupa student exchange atau pertukaran pelajar yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Drama kelahiran Yesus pada perayaan Natal SMA Bosa. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Sartana, program kerjasama internasional tersebut, terutama dengan Australia dan Inggris, untuk memberi ruang bagi siswa/siswi yang ingin belajar/kuliah di luar negeri dengan cepat tanpa melalui foundation. Karena program tersebut, menurut Sartana, bersifat apple to apple, school to school atau seperti jalur jalan tol sehingga cepat sampai pada tujuan yang diinginkan. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *