beritabernas.com – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII membuat terobosan baru dengan menggelar acara Coffee Morning Lecture. Acara yang pertama digelar mulai Pebruari 2023 dan akan rutin diadakan tiap bulan ini untuk mengkritisi isu-isu aktual.
Dalam acara Coffee Morning Lecture tersebut menghadirkan narasumber yang ahli di bidang sesuai tema atau isu yang diangkat.
Dekan FTSP UII Dr-Ing Ir Ilya Fadjar Maharika MA IAI mengatakan, Coffee Morning Lecture atau kuliah pagi tersebut selain untuk mengkritisi isu-isu aktual juga untuk mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat.
BACA BERITA TERKAIT:
- Potensi Air Sungai sebagai Sumber Energi Listrik di Indonesia Sangat Besar
- 14 Lulusan Program Profesi Arsitektur FTSP UII Ikuti Sumpah Keprofesian
Selain itu, Coffee Morning Lecture juga untuk mengubah sudut pandang bahwa perguruan tinggi sebuah menara gading. “Berbincang-bincang tentang pengetahuan dan memproduksi pengetahuan harus tetap berjalan. Tetapi membumikan dalam konteks dan problem di masyarakat itu menjadi kewajiban yang harus dilakukan,” kata Ilya Fajar Maharika kepada wartawan sebelum acara Coffee Morning Lecture di Kampus FTSP UII, pada 2 Maret 2023.
Menurut Ilya Fajar Maharika, lecture dalam hal ini tidak dimaknai kuliah untuk mahasiswa, tetapi kuliah untuk masyarakat luas seluruh Indonesia. Menurut rencana, Coffee Morning Lecture ini akan dilaksanakan satu bulan sekali.
“Topik yang dibahas pada Coffee Morning Lecture akan berbeda-beda dan mempunyai potensi untuk diperbincangkan di masyarakat,” kata Ilya Fadjar Maharika.
Pada acara Coffee Morning Lecture perdana mengangkat topik Prospek dan Tantangan Penerapan Hydropower di Indonesia. Topik ini dipilih karena Presiden Joko Widodo telah mendukung proses elektrifikasi. Mulai Maret 2023, pemerintah memberikan insentif bagi warga yang mengonversi mobil dan motor dari bahan bakar minyak (BBM) ke listrik.
“Apa yang dilakukan pemerintah baru menangani di bagian hilir, sementara elektrifikasi di bagian hulu (pengembangan pembangkit listrik ramah lingkungan) belum dipertimbangkan,” kata Ilya Fadjar Maharika.
Menurut Ilya, dalam UU produsen listrik masih dimonopoli PLN (Perusahaan Listrik Negara). “Kalau bapak ibu perhatikan Solar Cell yang terpasang di atap FTSP UII, listrik yang dihasilkan Solar Cell ini masuk ke PLN terlebih dulu. Kemudian kita baru mendapatkan diskon dari PLN. Bukan otomatis kita langsung dapat menikmati listrik dari Solar Cell,” kata Ilya memberi contoh.
Coffee Morning Lecture perdana menghadirkan pembicara Ir Surahman M Tech M Eng, alumni FTSP UII yang juga perancang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Surahman merupakan pensiunan President Direktur PT Waskita Wado Energi (WWE).
Selain Surahman, juga tampil sebagai pembicara adalah Shakti Rahadiansyah ST MSc, Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak serta Ir Bambang Sulistiono MSCE dan Adam Rus Nugroho ST M, PhD, keduanya dosen FTSP UII. (lip)
There is no ads to display, Please add some