Dosen Teknik Industri FTI UII Raih Gelar Doktor di ITS Surabaya

beritabernas.com – Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII Dr Agus Mansur ST M.Eng.Sc menyelesaikan studi Program Doktor Teknik di ITS Surabaya pada 14 Maret 2023.

Ia berhasil merah gelar doktor setelah mempertahankan disertasi yang berjudul Perbaikan Pengelolaan Persediaan pada Rantai Pasok Kantong Darah pada Sistem Desentralisasi dengan Pembimbing Prof Iwan Vanany ST MT PhD dengan Co-Supervisor Niniet Indah Arvitrida ST MT PhD.

Menurut Dr Agus Mansur ST M.Eng.Sc yang didampingi Dr Drs Imam Djati Widodo M.Eng.Sc, Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII, dalam konferensi pers secara daring, Kamis 13 April 2023, rantai pasok pengelolaan kantong darah merupakan urutan aktivitas yang saling terkait yang disebut blood supply chain management (BSCM) yang dalam penelitian ini disebut manajemen rantai pasok kantong darah (MRPKD). 

Dikatakan, sistem desentralisasi yang diterapkan dalam MRPKD di Indonesia memiliki tantangan dalam meningkatkan akurasi dalam mengelola persediaan untuk dapat meminimalkan shortage, outdated inventory dan efisiensi biaya. 

Menurut Dr Agus Mansur, penelitian ini memiliki dua pertanyaan penelitian, pertama, bagaimana model sistem rantai pasok yang dapat mengoptimalkan persediaan kantong darah pada obyek multi produk dengan memperhatikan ketidakpastian suplai dan permintaan.

Kedua, bagaimana tingkat efektivitas dan efisiensi sistem rantai pasok persediaan kantong darah jika menggunakan model kolaborasi antar blood bank dalam pengelolaan manajemen persediaan kantong darah?. 

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, menurut Dr Agus Mansur, penelitian ini menggunakan Discrete Event Simulation (DES). Metode DES digunakan dalam dua tahap model, dimana model pertama untuk meningkatkan performansi manajemen persediaan kantong darah pada satu blood bank kemudian pada tahap kedua DES akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sistem persediaan kantong darah pada skenario dilakukan kolaborasi antar blood bank dalam peningkatan performansi. 

“Performansi yang dijadikan sebagai variabel respon adalah besarnya shortage, outdated inventory, biaya dan service level,” kata Dr Agus Mansur.

Hasil dari penelitian adalah, pertama, mendapatkan model yang dapat meningkatkan performansi sistem rantai pasok kantong darah yang multi produk dengan memperhatikan ketidakpastian pasokan dan permintaan di sebuah blood bank. 

Perubahan kebijakan yang diusulkan terhadap blood bank adalah perlu menata ulang standard operating procedure dalam melakukan event MUM, mereview kebijakan target inventory dan cermat dalam membangun kebijakan prosentase produksi.

Kedua, mendapatkan model yang dapat menguji efektivitas dan efisiensi dari penggunaan strategi kolaborasi dalam pengelolaan persediaan antar blood bank dalam jaringan rantai pasok kantong darah. 

Menurut Agus Mansur, berdasarkan model kolaborasi yang diusulkan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan performansi, yakni a. Penurunan shortages 34 % hingga 81%; b. peningkatan pendapatan pada masing-masing anggota kolaborasi sebesar 27% hingga 28%.

“Keberhasilan dari penelitian ini akan bermanfaat sebagai referensi perbaikan sistem MRPKD di Indonesia,” kata Agus Mansur. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *