beritabernas.com – Pada periode awal musim kemarau hingga selama periode musim kemarau ada potensi penambahan curah hujan dengan kriteria curah hujan rendah-menengah dengan sifat hujan atas normal (lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-ratanya).
Selain itu, diprakirakan untuk 3 bulan ke depan yakni pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2022, curah hujan dengan kriteria rendah-menegah umumnya berkisar 0-150 mm/bulan.
Dengan prakiraan cuaca demikian, menurut Reni Kraningtyas SP MSi selaku Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Selasa 24 Mei 202, masyarakat dihimbau agar mulai mempersiapkan diri dengan musim kemarau yang bersifat atas normal. Sementara bagi para petani agar mulai mempersiapkan pola tanam yang sesuai kondisi tersebut supayar tidak mengalami gagal panen.
Dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com pada Selasa 24 Mei 2022, Reni Kraningtyas mengatakan, prakiraan cuaca tersebut diambil berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer-laut terkini yang menunjukkan adanya anomali suhu permukaan laut di Samudera Hindia Selatan Jawa (hangat) dengan anomali suhu 0.5 ᵒC sampai dengan 1.0 ᵒC. Diprediksikan anomali hangat ini tetap berlangsung sampai dengan bulan September 2022.
Selain itu, menurut Reni, pemantauan terhadap anomali iklim global di 2 samudera yaitu Samudera Pasifik Ekuator dan Samudera Hindia menunjukkan terdapat indikasi munculnya anomali iklim La Nina moderate (indeks Nino 3.4 : -1.22) diprediksikan La Nina dengan kecenderungan kategori moderate kemudian berangsur-angsur lemah sampai dengan bulan September 2022. Kemudian, La Nina dalam kategori lemah ke netral akan berlangsung pada bulan Oktober-November-Desember 2022.
IOD (Indian Ocean Dipole) menunjukkan kecenderungan kearah IOD negatif (berdampak pada penambahan suplai uap air) diprediksikan sampai dengan bulan Agustus 2022.
“Dengan melihat beberapa unsur dari kondisi dinamika atmosfer-laut di atas mengindikasikan akan berdampak pada potensi penambahan curah hujan pada periode awal musim kemarau hingga selama periode musim kemarau dengan kriteria curah hujan rendah-menengah dengan sifat hujan atas normal (lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-ratanya). Diprakirakan untuk 3 bulan kedepan yaitu pada bulan Juni s/d Agustus 2022, curah hujan dengan kriteria rendah-menegah umumnya berkisar 0-150 mm/bulan,” kata Reni.
Karena itu, masyarakat dihimbau agar mulai mempersiapkan diri dengan musim kemarau yang bersifat atas normal. Untuk para petani supaya mulai mempersiapkan pola tanam yang sesuai kondisi tersebut agar tidak mengalami gagal panen.
Sementara kepada pihak terkait dihimbau untuk mewaspadai potensi kekeringan meteorologis pada saat puncak musim kemarau yang diprakirakan terjadi pada Juli-Agustus 2022. Selain itu, senantiasa memperbarui informasi iklim di wilayah DIY melalui media sosial BMKG yaitu Twitter : @StaklimjogjaInstagram : staklim_jogja, Facebook : Stasiun Klimatologi Yogyakarta dan Youtube Staklim Yogyakarta. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some