beritabernas.com – Sejak beroperasi pada Juni 2024 hingga awal Agustus 2024, Bank Sampah Go Green Cupuwatu di Dusun Cupuwatu II, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY, sudah berhasil menerima 1,2 ton sampah plastik dari masyarakat.
Dari 1,2 ton sampah plastik tersebut, sebanyak 787 kilogram sudah diolah dan menghasilkan 699 liter BBM (bahan bakar minyak) berupa bensin, solar dan minyak tanah.
BBM yang dihasilkan dari olahan sampah plastik dengan mesin pirolisis (Pyrolistic Machine) ini dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar genset yang dipakai untuk kegiatan Get the Fest yang rencananya digelar di Candi Prambanan, Sleman pada 25-27 Oktober 2024.
Dalam konser musik tersebut juga diadakan pasar tradisional dengan mengenalkan makanan-makanan tradisional. Konser musik ini juga sekaligus ajang kampanye program ramah lingkungan yakni mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak seperti bensin, solar, minyak tanah seperti dilakukan di Bank Sampah Go Green Cupuwatu.
Menurut salah satu Pengurus Bank Sampah Go Green Cupuwatu Fransiska Dani, pengolahan plastik menjadi BBM memiliki manfaat ganda. Selain untuk mengurangi sampah plastik yang dibuang sembarangan yang merusak lingkungan, juga bisa menghasilkan BBM. Bahkan kualitas BBM yang dihasilkan dari olahan sampah plastik sama dengan kualitas BBM produksi Pertamina.
“Bensin hasil olahan plastik sudah diuji oleh tim Riset dan Teknologi Pertamina. Hasilnya, kualitas bensin olahan plastik setara dengan Pertamax produk Pertamina, sedangkan solar hasil olahan plastik juga sudah diuji oleh Lemigas dan hasilnya diketahui setara dengan kualitas Pertamina Dexlite,” kata Dani-sapaan Fransiska Dani saat menerima kunjungan Pengelola Sedekah Sampah Ringin Mas Berseri di Bank Sampah Go Green Cupuwatu, Selasa 6 Agustus 2024.
BACA JUGA:
- Kualitas Bensin Plastik Setara dengan Pertamax
- Mesin Pirolisis, Mengolah Sampah Plastik Menjadi Bensin dan Solar
- Jangan Dibuang, Ini 5 Jenis Sampah Plastik yang Bisa Diolah jadi BBM
Menurut Dani, BBM hasil olahan plastik tidak dijual ke publik karena belum ada izin edar. Meski demikian, selama ini pihaknya menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, seperti pengelola transportasi Sitole di lingkungan Keraton Yogyakarta, untuk memanfaatkan BBM hasil olahan plastik ini. Mereka hanya sekadar mengganti biaya operasional.
Dani mengatakan pengolahan sampah plastik menjadi BBM bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan dan hewan dari sampah plastik. Karena itu, sebelum dibuang ke tempat sampah atau ke sungai dan laut, sampah plastik diamankan dengan cara dikumpulkan melalui relawan-relawan atau aktivis-aktivis yang peduli lingkungan, seperti para pengelola bank sampah.
“Sulit dibayangkan kalau sampah plastik dibuang ke sungai atau ke laut. Lihat saja air sungai tersumbat plastik sehingga menyebabkan banjir. Ada hewan di sungai yang lehernya terlilit plastik ikan hiu di laut yang perutnya penuh plastik. Kita mencegah semua itu terjadi dengan cara mengumpulkan sampah-sampah plastik dari rumah tangga dan warung-warung makan untuk kemudian diolah menjadi BBM,” kata Dani yang mengaku sering keliling ke rumah-rumah makan Warmindo untuk mensosialisasikan pengumpulan plastik dan akan diambil oleh Bank Sampah Go Green Cupuwatu untuk diolah.
Dani pun mengajak masyarakat untuk secara aktif mengumpulkan sampah plastik dan bisa didonasikan ke Bank Sampah Go Green. “Kalau sudah dikumpulkan dan jumlahnya banyak kami siap mengambil,” kata Dani seraya menyebutkan bahkan plastik yang dikumpulkan dalam keadaan kering alias tidak basah. (lip)
There is no ads to display, Please add some