beritabernas.com – Wilayah Pantai Selatan Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik pada Selasa 7 Juni 2022 pukul 20.24.14 WIB. Dari hasil analisis BMKG, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Episenter gempabumi di Bolaang Mongondow Selatan terletak pada koordinat 0,15° LU ; 123,71° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 39 Km arah Barat Daya Bolaang Uki, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 137 km.
Menurut Bambang Setiyo Prayitno MSi, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Selasa 7 Juni 2022, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi di Bolaang Mongondow Selatanmerupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi pada subduksi Sangihe. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault ).
Dikatakan, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Pulau Taliabu, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Bangkep dan Kabupaten Banggai dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu di daerah Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Kabupaten Boalemo, Kotamobagu, Kota Manado, dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Bambang Setyo.
Gempabumi Susulan
Menurut Bambang Setyo, hingga pukul 20.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Dengan kondisi tersebut, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” kata Bambang.
Ia juga meminta agar pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (lip)
There is no ads to display, Please add some