BUMKal Semar Margorejo Kembangkan Budidaya Pohon Buah Klengkeng

beritabernas.com – Untuk mendongkrak ekonomi masyarakat, Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Semar milik Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Margorejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman mulai mengembangkan budidaya pohon buah klengkeng jenis New Kristal.

Hal ini dilakukan karena prospek budidaya tanaman holtikultura ini cukup menjanjikan. Hal ini terbukti sejumlah petani di wilayah Tempel telah berhasil membudidayakan pohon buah klengkeng, meski awalnya ide ini banyak diragukan oleh sebagian petani.

Menurut Supriyo Widodo, Kepala Unit Pengelolaan Perkebunan BUMKal Semar, sejak awal 2025, Pemkal Margorejo mulai mengembangkan unit usaha agribisnis tanaman klengkeng, yang sebelumnya hanya mengelola pasar.

Supriyo Widodo menunjukkan tanaman klengkeng yang diaplikasikan mulsa plastik. Foto: Istimewa

“Mulai tahun 2025, Pemkal Margorejo memberikan kesempatan kepada kami untuk mengelola perkebunan pohon klengkeng,” ujar Supriyo Widodo, Sabtu 12 April 2025.

Supriyo menjelaskan, untuk budidaya tanaman ini disediakan lahan tanah kas desa (TKD) seluas 2,5 hektar yang terletak di utara Perumahan Margorejo. “Lahan seluas 2,5 hektar dapat kami tanam 500 pohon klengkeng jenis new kristal. Saat ini sudah berumur sekitar 3 bulan,” kata Supriyo.

Dikatakan Supriyo, pada tahun 2023, sejumlah petani klengkeng dj wilayah ini telah membentuk komunitas dengan nama Perkumpulan Petani Klengkeng Margorejo “Gumregah”, beranggotakan 20 orang.

“Kebetulan kami sudah sedikit banyak pernah mengelola perkebunan klengkeng dalam grup Gumregah, mulai proses penyiapan lahan hingga panen pernah kami jalani, saat ini harga per kilogram antara Rp 23 ribu hingga Rp 45 ribu,” kata Supriyo.

BACA JUGA:

Sejumlah inovasi dilakukan, termasuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan sebelum masa panen pada umur 2 tahun, salah satunya dengan tumpangsari tanaman kacang tanah.

“Kami juga memasang terpal pada tiap pohon, fungsinya sebagai mulsa yaitu menjaga wujud tekstur tanah agar tidak kencang dan kering, serta mencegah tumbuhnya tumbuhan liar atau gulma yang dapat mengganggu tumbuhan induk,” lanjut Supriyo.

Sementara Direktur BUMKal Semar Heri Kusumawanto SH menambahkan, pengembangan agribisnis kebun klengkeng merupakan kebijakan Pemkal sebagai upaya peningkatan pendapatan dan menopang kesejahteraan masyarakat.

Penanaman pohon buah klengkeng. Foto: Istimewa

“Kami berharap ke depan kebun klengkeng ini menjadi obyek wisata, BUMKal sebagai alat untuk usaha pemerintah Margorejo, semaksimal mungkin memanfaatkan SDA dan SDM yang tersedia,” tutur Heri.

Selain itu, keberadaan usaha ini juga menjadi induk dalam pemasaran hasil budidaya. Pemkal telah menyerahkan bibit kepada tiap kepala keluarga dan kelompok di padukuhan. “Nanti juga akan dikelola pula dalam hal pemasaran,” kata Heri.

Carik Margorejo Ariyanto Wibowo SH berharap keberadaan agribisnis ini mampu mendorong pemberdayaan dan nilai positif untuk ketahanan pangan dan finansial Pemkal.

“Dari BUMKal benar-benar sebagai penopang PAD kalurahan dan juga bisa sebagai ikon margorejo melalui Klengkeng Semar, sehingga benar-benar mandiri dan mampu mendongkrak perekonomian warga serta mengurangi kemiskinan,” kata Ariyanto. (*/lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *