Dewan Komisioner OJK: Kondisi Sektor Perbankan Indonesia Tetap Resilien

beritabernas.com – Perkembangan sektor perbankan Indonesia tetap resilien. Hal ini ditandai dengan fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan yang memadai di tengah pelemahan ekonomi mitra dagang utama.

Sementara kebijakan hawkish masih akan dilanjutkan secara terbatas di negara maju dan masih tingginya tensi geopolitik serta kecenderungan penurunan harga komoditas utama penopang ekspor.

Dari hasil rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2023 disebutkan bahwa pada Mei 2023, kredit tumbuh 9,39 persen yoy (April 2023: 8,08 persen) menjadi Rp 6.577 triliun. Hali didorong oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 12,69 persen. Per jenis kepemilikan, kredit Bank Umum Swasta Nasional domestik tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,2 persen yoy.

Konferensi pers OJK. Foto: Dok OJK

Sementara itu, seiring dengan pengetatan likuiditas global, pertumbuhan tahunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei 2023 melambat menjadi 6,55 persen yoy (April 2023: 6,82 persen yoy) atau sebesar Rp 8.007 triliun, terutama didorong penurunan pada giro ke level 8,35 persen yoy (April 2023: 13,61 persen).

Menurut OJK dalam konferensi pers, Selasa 4 Juli 2023, likuiditas industri perbankan pada Mei 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) naik masing-masing menjadi 123,27 persen (April 2023: 118,25 persen) dan 27,52 persen (April 2023: 26,58 persen), jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

BACA JUGA:

Di sisi lain, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77 persen (April 2023: 0,78 persen) dan NPL gross: 2,52 persen (April 2023: 2,53 persen). Kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan, baik nominal maupun jumlah nasabah, yaitu sebesar Rp 13,96 triliun menjadi Rp 372,07 triliun (April 2023: Rp386,03 triliun) dengan jumlah nasabah turun 100 ribu menjadi 1,64 juta nasabah (April 2023: 1,74 juta nasabah).

Risiko pasar juga menurun ditinjau dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat stabil sebesar 1,57 persen (April 2023: 1,60 persen), jauh di bawah threshold 20 persen. Sementara permodalan perbankan masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan 25,21 persen (April 2023: 25,54 persen).

“OJK terus menjaga ketahanan perbankan terhadap tekanan kondisi makro ekonomi, geopolitik, cyber-attack termasuk penguatan digital maturity & digital resiliency. Selain itu OJK meminta perbankan secara terus menerus memperkuat tata kelola, manajemen assets & liabilities serta anti-fraud system,” demikian siaran pers OJK yang diterima beritabernas.com, Selasa 4 Juli 2023. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *