beritabernas.com – Kementerian PUPR kini sedang membangun Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pembangunan bendungan ini selain sebagai upaya meningkatkan tampungan air juga untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Bendungan Jlantah akan menjadi bendungan multifungsi yang memberikan manfaat ekonomi, salah satunya sebagai sumber irigasi. Bendungan ini akan mengairi 1.494 ha persawahan di kawasan Kecamtan Jatiyoso, Jumapolo dan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.
Selain itu, Bendungan Jlantah akan menghasilkan air baku sebesar 150 liter/detik, dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,63 MW, mereduksi banjir sebesar 40,16 m3/detik,serta konservasi pariwisata di Kabupaten Karanganyar.
https://www.instagram.com/kemenpupr/
“Dengan kapasitas tampung 10,97 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru, bendungan ini ditargetkan selesai pada 2024 dengan progres konstruksi per 1 Juni 2022 mencapai 39,08,” kata Menteri PUPR dikutip beritabernas.com dari akun instagram Kementerian PUPR.
Bendungan Beringin Sila
Sementara itu, Kementerian PUPR juga terus membangun bendungan di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa, NTB. Pembangunan bendungan ini juga untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional.
https://www.instagram.com/kemenpupr/
Menurut Kementerian PUPR, bendungan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku khususnya di wilayah Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa. Saat ini progres fisik pembangunannya mencapai 82,20 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2022.
Dengan total kapasitas tampungan 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 ha, bendungan ini akan mengairi lahan seluas 3.500 ha dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, bendungan ini juga memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, berpotensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi. (lip)
There is no ads to display, Please add some