FKKUB Wedomartani Kembali Menyerukan Kerukunan Antarumat Beragama Guna Memperkuat Iman

beritabernas.com – Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat lintas iman Kelurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY, menyerukan pentingnya merawat kerukunan antarumat beragama guna memperkuat iman setiap warga negara.

Seruan itu disampaikan dalam sarasehan yang digelar Forum Komunikasi Kerukunan Umat Beragama (FKKUB) Wedomartani di Madrasah Diniyah Miftahul Jannah, Padukuhan Krandon, Sabtu 30 Agustus 2025. Sarasehan yang dihadiri pemuka agama Islam, Katolik, Kristen dan Hindu yang ada di wilayah tersebut menghadirkan narasumber H Wiratno SE MM, Anggota Komisi B (FPKB) DPRD Kabupaten Sleman.

Dalam paparannya, Wiratno mengungkapkan sejumlah problem kerukunan umat beragama, salah satunya masih adanya anggapan sebagian orang bahwa kerukunan antarumat beragama akan memperlemah iman. “Justru kerukunan antar umat beragama yang beda keyakinan ini akan memperkuat iman kita,” tegasnya.

Para pemuka agama dan tokoh masyarakat lintas iman di kalurahan Wedomartani bersepakat terus menjaga relasi untuk merawat kerukunan antar umat beragama. Sabtu (30/8/2025). Foto: AG Irawan/beritabernas.com

Wiratno menjelaskan, kerukunan adalah jembatan hubungan sosial antar umat beragama. Kerukunan juga beda dengan perukunan. “Kerukunan itu inisiatif masyarakat lebih dominanan. Dan merupakan upaya bersama. Sedang perukunan dorongan dari pemerintah. Jika dalam Islam, ukuwah terjalin, akidah terjamin,” terang dia.

Meski demikian, Wiratno mengaku hambatan dalam upaya kerukunan selalu muncul. Persoalan yang sering muncul di tengah publik ekspresi keagamaan yang keliru. Misalnya fanatisme memonopoli dan memutlakkan kebenaran sendiri, diikuti semangat misionarisme yang militan yang berakibat merendahkan pihak lain. Bahkan memandangnya sebagai musuh.

“Sebentar lagi, kalau kita tidak bijak menyikapi akan muncul ungkapan dari tokoh-tokoh tentang larangan mengucapkan Natal. Ini perlu kedewasaan iman kita, ” kata dia.

Baca juga:

Wiratno juga mengungkapkan di Kapenewon Ngemplak ini ada satu sekolah yang tidak mau mengadakan upacara bendera dan menghormat bendera merah putih. “Silakan dicek sendiri saja, tidak saya ungkapkan di forum pertemuan ini,” ujarnya.

Di Kabupaten Sleman, menurut Wiratno, ada dua kebijakan besar untuk menjaga kerukunan umat beragama. Pertama dengan memberdayakan masyarakat, kelompok agama dan pemuka agama untuk menyelesaikan sendiri masalah kerukunan umat beragama. Kedua, memberikan rambu-rambu dalam pengelolaan kerukunan. Jika ada masalah di tingkat bawah segera diselesaikan. Tidak perlu dibesar-besarkan. Apalagi diviralkan. Seperti kejadian karpet masjid yang disiram cat di kawasan Berbah beberapa waktu lalu. Sebenarnya sudah selesai di tingkat bawah. Karena ada laporan, jadi masalahnya panjang.

Secara berkala Kalurahan Wedomartani mengadakan pertemuan berkala dengan mengundang pemuka agama dan tokoh masyarakat setempat untuk memperkuat relasi iman dan kemasyarakatan. Sabtu (30/8/2025). Foto: AG Irawan/beritabernas.com

Sementara Ketua FKKUB Wedomartani Santoso mengatakan di kalurahan Wedomartani ini kerukanan antar umat sudah terjalin lama. Sebelum ada FKKUB kerukunan antar umat sudah terjalin. “Terkait kerukunan antar umat beragama, di Wedomartani ini suasananya sudah adem sejak lama. Maka kita harus merawat dan menjaga agar tetep adem,” kata dia.

Menurut Kamituwo Wedomartani H Mujiburokhman, Wedomartani ini mendapat berkah yang luar biasa dengan adanya pemeluk agama yang beragam yang hidup secara berdampingan, dan terus merawat kerukunan. “Pertemuan FKKUB tingkat kalurahan ini diadakan secara berkala sebagai ajang silaturahmi seligus guna menjaga harmoni di Wedomartani,” kata H Mujiburokhman. (AG Irawan)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *