beritabernas.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan saat ini kebudayaan Jawa menghadapi tantangan yang nyata. Karena itu, dibutuhkan pemikiran implementatif dan komitmen yang kuat untuk melestarikannya.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah membuka Kongres Kebudayaan Jawa (KKJ) III di Yogyakarta, Senin 14 November 2022. Menurut rencana, KKJ III akan berlangsung hingga 17 November 2022. KKJ III melibatkan peserta dari berbagai unsur termasuk wakil delegasi utama dari wilayah Provinsi Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.
Menurut Ganjar Pranowo, nilai-nilai yang pernah disepakati itu benar nggak mau dilaksanakan. Komitmen-komitmen itu mesti didorong dan kita lebih bicara pada implementasi. Beragam warisan kebudayaan Jawa kini mau tidak mau harus dikembangkan, khususnya warisan budaya benda seperti gamelan, keris, wayang, batik dan cerita panji. “Mesti kita eksplor dan kembangkan terus menerus,” kata Ganjar Pranowo dalam rilis ynng diterima beritabernas.com.
Dikatakan, salah satu upaya menjaga budaya Jawa yang diterapkan di Jawa Tengah adalah kebijakan mengenakan pakaian adat setiap hari Kamis. “Beberapa hari ini mudah-mudahan akan memunculkan pemikiran dengan cara melaksanakan dan komitmen daerah dari tiga provinsi ini,” tandas Ganjar.
Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X mengatakan, budaya Jawa tidak akan hilang meski terus digempur modernisasi. Namun, budaya Jawa mesti direaktualisasi.
“Melalui kegiatan Kongres Kebudayaan Jawa ini, budaya Jawa dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan zaman dan tantangan global, seiring dinamika yang menyertainya,” kata Sultan.
Secara resmi, Ganjar membuka KKJ III bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X dan Gubernur Jatim yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Benny Sampirwanto. (lip)
There is no ads to display, Please add some