Gubernur NTT Diadukan ke Presiden Jokowi Terkait Perubahan Jadwal Masuk Sekolah

beritabernas.com – Seorang aktivis, Honing Sanny selaku Koordinator Jejaring Indonesia, mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengadukan Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat terkait program perubahan jadwal masuk sekolah siswa SMA.

Dalam surat yang dikirim kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tersebar luas di grup-grup whatsapp itu, Honing Sanny keberatan dengan kebijakan Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat terkait program perubahan jadwal masuk sekolah siswa SMA. Dalam instruksi Gubernur NTT itu disebutkan jam masuk sekolah SMA di NTT dimulai jam 05.00 Wita dari biasanya dimulai pukul 07.00 Wita pagi.

Alasan Gubernur NTT mengubah jam masuk sekolah itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa SMA di NTT. 

“Spirit untuk memajukan pendidikan adalah hal yang positif namun memajukan jadwal sekolah pada pukul 05.00 pagi adalah keputusan yang terburu-buru, tidak masuk akal, belum pernah terjadi selama sejarah pendidikan baik di Indonesia maupun di dunia,” tulis Honing Sanny dalam surat tanpa tanggal yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo itu.

Menurut Honing Sanny, perubahan jadwal sekolah juga berdampak pada perubahan semua pola kehidupan, termasuk jadwal siswa-siswa bangun tidur, para guru harus lebih cepat meninggalkan rumah. Selain itu, keamanan dalam perjalanan karena sebelum jam 05.00 sudah harus meninggalkan rumah sementara kendaraan umum sebagai moda transportasi belum beroperasi sehingga menyebabkan peningkatan biaya transpor.

Dikatakan, para orangtua juga sangat khawatir dengan keamanan dan keselamatan anak-anak mereka karena harus meninggalkan rumah dalam situasi masih gelap terutama bagi anak-anak gadis mereka. 

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka Honing Sanny selaku Koordinator Jejaring Indonesia memohon kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan beberapa hal.

Pertama, memerintahkan kepada Gubernur NTT selaku perwakilan pemerintahan pusat di daerah untuk menghentikan program proses belajar mengajar yang dimulai jam 05.00 Wita dan dikembalikan ke waktu yang berlaku umum selama ini di seluruh Indonesia yakni jam 07.00 Wita.

Terkait peningkatan kualitas pendidikan di NTT, menurut Honning Sany, dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan secara keseluruhan termasuk kualitas pengajarn meningkatkan fasilitas sekolah. 

Kedua, memerintahkan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI untuk segera turun ke Kupang, NTT dan melihat langsung keadaan yang terjadi serta memastikan bahwa program ini tidak dilanjutkan.

“Demikian surat terbuka ini kami buat dengan penuh tanggung jawab. Semoga Bapak Presiden dan Bapak Menteri sesegera mungkin menghentikan program ini. Atas perhatian dan kepeduliannya, kami ucapakan terima kasih,” tulis Honing Sanny di akhir surat. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *