Guru MTsN 3 Bantul Terbitkan Kumpulan Pantun Pramuka

beritabernas.com – Meski dilingkupi dengan berbagai kegiatan di madrasah dan organisasi sosial, namun ide dan kreativitas Guru MTsN 3 Bantul Drs Sutanto tetap mengalir. Hal ini dibuktikan dengan terbitnya buku solonya yang ke-27 berupa kumpulan pantun bertema pramuka Jalinan Aksara Bermakna melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati.

Sutanto yang juga menjadi Andalan Gerakan Pramuka Kwarcab Bantul menjelaskan, setelah beberapa kali membuat pantun bertema wisata, kuliner, alat musik, ia mencoba menggali ide kreatifnya dengan membuat pantun bertema pramuka sebagai sampiran. Sedangkan isinya berupa nasihat sebagai pengingat diri dan kepada para pembaca. 

“Dengan buku ini, saya ingin mengenalkan berbagai materi kepramukaan agar dapat diketahui masyarakat lebih luas tak hanya diketahui para aktivis pramuka saja. Semoga pramuka semakin dekat dengan masyarakat dapat diterima siapa saja,” harap Sutanto.

Buku ini mendapat pengantar Staf Pengajar Departemen Komunikasi FISIP Universitas Indonesia yang juga aktivis pramuka Anis Ilahi Wahdati MSi. 

BACA JUGA:

Menurut Anis buku  Jalinan Aksara Bermakna merupakan salah satu bukti kreativitas dan keberpihakan Sutanto terhadap dunia pendidikan yang menginspirasi dan memberdayakan peserta didik. Mempertemukan  “Pantun” sebagai karya puisi lama khas Indonesia yang isinya lebih banyak untuk menuntun para pembacanya dengan “Pendidikan Kepramukaan” sebagai lembaga pendidikan karakter, merupakan ikhtiar kreatif yang “keren”. 

Pertemuan keduanya dapat disebut sebagai pertemuan “dua wilayah nilai-nilai” untuk saling memperkuat, menebar kebaikan, menginspirasi masa depan, memberdayakan yang lemah dan juga memberi hiburan yang bernas.

“Saya mengenal Kak Tanto sejak bersama-sama aktif di Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega. Kak Tanto saat itu Ketua Dewan Kerja Cabang Bantul, saya Ketua Dewan Kerja Daerah (DKD) Daerah Istimewa Yogyakarta. Energi kreatif Kak Tanto memang luar biasa, selalu mengalir dalam beragam karya tulisan dan juga jejak pengabdian panjangnya di dunia pendidikan formal maupun pendidikan kepramukaan. Empatinya terhadap masa depan peserta didik sangat tinggi, dengan upaya untuk terus menghadirkan model pembelajaran yang partisipatif, kaya nilai dan kaya makna,” ujar Anis. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *