Hampir Semua Peserta Mlampah Ziarah dari Tugu ke Sandangsono Berhasil Sampai Finish

beritabernas.com – Pelaksanaan Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) kedua atau ziarah dengan jalan kaki dari Tugu Yogyakarta menuju Gua Maria Sendangsono, Kalibawang, Kulonprogo, DIY pada Minggu 24 Agustus 2025, berlangsung sukses.

Salah satu indikator kesuksesan ziarah dengan berjalan kaki dari Tugu Yogyakarta menuju tempat ziarah Gua Maria Sendangsono itu adalah hampir semua peserta Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) atau mlampah ziarah sampai di finish Gua Maria Sendangsono dalam keadaan sehat dan selamat.

Menurut Ketua Komunitas Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) Roni Romel, dari 150 peserta ikut ziarah berjalan kaki yang sampai dengan dengan selamat & bahagia di Gua Maria Sendangsono sebanyak 126 orang. Dari jumlah peserta yang sampai di garis finish sebagian besar atau sebanyak 110 orang (sesuai data hosti yang disediakan) mengikuti misa yang dimpimpin Romo Iswahyudi Pr. Sementara yang lain tidak mengikuti misa pulang duluan karena masih ada keperluan lain.

Sebagian peserta mlampah ziarah kedua yang berusia lanjut (kedua dan ketiga dari kiri) foto bersama di jembatan penyebarangan Selokan Mataram Padukuhan Duwet I, Minggu 24 Agustus 2025. Foto: Istimewa

Secara rinci, Roni Romel menyebutkan dari 150 peserta yang sudah mendaftar mengikuti mlampah ziarah yang kedua (yang pertama dilaksanakan pada 24 Juli 2025, red), ada beberapa yang berhalangan sehingga tidak jadi ikut ziarah.

Sementara dari peserta yang ikut ziarah, ada 20 peserta yang memastikan diri pulang di Checkpoint#1 & Checkpoint#2 karena sudah tidak kuat melanjutkan perjalanan. Selain itu, ada 5 peserta melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek online dari CheckPoint #2 sampai ke Sendangsono.

Sementara itu, ada 20 peserta yang finish dengan bantuan evakuasi dari para relawan karena kurang beberapa kilometer untuk sampai namun sudah tidak kuat lagi melanjutkan perjalanan. Dengan demikian, tota ada 40 perseta yang sampai garis finish yakni Gua Maria Sendangsono dengan bantun kendaraan yang disediakan panitia, sementara selebihnya sampai finish dengan berjalan kaki.

“Yang pasti tidak ada yang pingsan. Semuanya baik-baik dan sehat-sehat. Karena panitia selalu memantau dan mengawasi serta menawarkan untuk naik kendaraan panitia kalau sudah tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki,” kata Roni Romel selaku inisiator mlampah ziarah dari Tugu Yogyakarta hingga Sendangsono itu.

Baca juga:

Dari pengamatan beritabernas.com yang juga ikut dalam mlampah ziarah dati Tugu Yogyakarta hingga finish di Sendangsono itu, para peserta begitu semangat mengikuti ziarah dengan berjalan kaki ittu. Diawali dengan doa bersama, tepat pukul 05.00 pagi para peserta mulai melangkahkan kaki dari Tugu Yogykarta lalu berjalan menuju Sendangsono.

Pada sekitar 10 kilometer awal atau sampai Checkpoint#1, semua peserta tetap berjalan dengan jarak yang berdekatan. Namun, dari Checkpoint#1 hingga Checkpoint#2 dengan jarak 20 kilometer, peserta mulai terpencar atau berjarak cukup jauh. Ini terjadi karena sebagian peserta mampir ke warung, ada yang mampir ke kamar mandi dan ada yang sengaja berhenti atau istirahat sejenak karena mulai kelelahan seiring semakin panasnya cuaca.

Sementara sejak dari Checkpoint#3 di SMP Negeri Kalibawang, jarak antara peserta yang satu dengan yang lain sudah agak jauh sehingga sudah tidak saling melihat. Sejak dari Checkpoint#3 SMP Negeri Kalibawang keadaan sangat menantang. Selain karena medannya menanjak juga karena panas matahari sudah mencapai puncaknya pada pukul 12.00 wib. Namun, para peserta tetap berusaha sampai finish di Sedangsono dengan tetap berjalan kaki.

Para peserta mlampah ziarah kedua foto bersama Romo Iswahyudi usai misa di Sendangsono, Minggu 24 Agustus 2025. Foto: Dok Panitia

“Saya masih kuat. Saya tetap coba berjalan sampai garis finish,” kata Lies Ratnawati, salah satu peserta Dan ternyata benar, ia mampu tetap berjalan kaki sampai Sendangsono. “Puji Tuhan. Ini karena kuasa Tuhan. Saya selalu yakin didampingi Yesus dan Bunda Maria sehingga awalnya saya sempat ragu apa saya bisa sampai finish, dan ternyata bisa,” ka Lies Ratnawati yang sehari-hari bekerja sebagai Guru SMA ini.

Dari sejumlah keluhan yang disampaikan peserta, sebagian besar mengeluhkan cuaca panas terutama mulai dari Checkpoint#3 sampai Sendangsono. Cuaca panas itu justru dialami di medan perjalanan yang menanjak sehingga membuat staminan menurun dan makin lelah.

Namun, berkat semangat juang yang pantang menyerah, sebagian besar perseta berhasil mengatasi rintangan itu dan sampai di finish, Gua Maria Sendangsono, dengan selamat dan sehat. Tepat pukul 15.00 peserta pun mengikuti misa yang dipimpin Romo Iswahyudi. Setelah misa dan foto bersama, peserta pun pulang dengan naik kendaraan yang sudah disiapkan.

Menurut rencana, mlampah ziarah edisi ketiga akan dilaksakan pada 28 September 2025 dengan start dan finish yang sama yakni dari Tugu Yogyakarta menuju Gua Maria Sendangsono. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *