beritabernas.com – Peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih atau Yesus Kristus pada Kamis 26 Mei 2022 membuat sekolah Katolik jadi topik perbincangan warganet di jagat media sosial twitter. Dengan tagar #Katolik, sekolah Katolik jadi topik hangat yang diperbincangkan.
Sejumlah netizen mengungkapkan pengalamannya saat sekolah di sekolah-sekolah Katolik mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Pada umumnya mereka memberikan kesan positif terhadap sekolah Katolik. Yang paling berkesan adalah soal kedisiplinan dan subsidi silang dalam pembayaran biaya sekolah. Sehingga meskipun dari keluarga miskin tapi pintar bisa diterima di sekolah Katolik yang dianggap mahal sekalipun.
Vera, pemilik akun twitter @padiala, misalnya, mengaku ada dua hal yang ia sukai dari sekolah Katolik. Pertama, subsidi silang. Ia memberi contoh teman sebangkunya di SD dulu. Rumah temannya itu hanya berlantai tanah. Padahal dalam sekelas itu ada anak pejabat gubernur, sementara Vera sendiri anak pensiunan tentara.
Yang kedua, menurut Vera, adalah soal disiplin yang luwes alias tidak kaku. Ia memberi contoh, buku catatan sering diperiksa dan wajib pakai garis pinggir. Ketika ada temannya tidak memakai garis pinggir dan mencatat mulai dari pinggir untuk menghemat kertas agar tidak cepat penuh, guru tidak menegur apalagi marah.
“Yang saya suka dari sekolah Katolik al: 1. Subsidi silang. Teman sebangku saya waktu SD rumahnya hanya berlantai tanah. Kami sekelas dg anak pejabat gubernuran. Saya anak pensiunan tentara.. 2. Disiplin yg luwes. Buku catatan sering diperiksa dan wajib pakai garis pinggir. Teman saya tadi gak pake garis pinggir. Mencatat asli mulai dari pinggir kertas spy buku gak cepet penuh, tapi guru tidak pernah menegur ketika memeriksa,” cuit Vera dikutip beritabernas.com dari akun twitternya @padiala.
Dee pemilik akun twitter @trashbydee juga mengaku sekolah Katolik beda sekali dengan sekolah negeri dalam hal kedisiplinan. Ia menyebut guru-guru di sekolah Katolik sangat disiplin, tidak ada jam kosong.
“Enggak. Gue dari TK-SMP di swasta Katolik dan SMA Negeri. Beda banget. Kultur belajar dan persaingannya itu ketat kalau di swasta, semua orang berusaha jadi nomor 1. Guru-gurunya jg masuk, ngajar, disiplin, gak ada ituu jam kosong,” kata dee menjawab pertanyaan seorang warganet lainnya, pemilik akuntwitter :)@Outstandjing yang mengatakan: Kok banyak yg jawab “sekolah swasta aja” Emangnya gak percaya negara bisa menyelenggarakan pendidikan terbaik utk anak-anak kalian gitu??
Sementara Roger C pemilik akun twitter @asgardiants mengatakan bahwa sekolah Katolik terkenal dengan disiplin dan lingkungan belajar yang mendukung, belajar toleransi. Hal ini juga penting untuk pembentukan kartakter anak.
Hal ini dibenarkan berbiBatak pemilik akun twitter @VannieRichi. Menurut berbiBatak, belajar toleransi itu yang paling penting. Bukan seperti di sekolah negeri tempat keponakannya sekolah di SD negeri yang jadwal belajarnya pagi dan sore berdasarkan agama si murid. Ini benar-benar krisis toleransi.
“True. Belajar Toleransi. Ini yg paling pentingz Tapi ponakan sekolah di SD negri, tapi jadwal belajarnya dibagi pagi & sore berdasarkan Agama murid(!) What’s the point ha? Bener2 krisis toleransi sejak dini,” komentar berbiBatak dikutip beritabernas.com di akun twitternya. (lip)
There is no ads to display, Please add some