Oleh: Rahma Hairunnisa Regita Putri
beritabernas.com – Dalam pidato perdana setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya yang menyentuh tentang peran penting wong cilik-sebutan bagi rakyat kecil dalam masyarakat Indonesia-dalam membangun bangsa.
Dengan menggunakan istilah wong cilik iso gemuyu atau rakyat kecil yang dapat tersenyum, Presiden Prabowo Subianto mengekspresikan harapan bahwa semua warga Indonesia, terutama mereka yang masih bergulat dengan kemiskinan dan keterbatasan, dapat merasakan kehidupan yang layak dan sejahtera.
Menurut pandangan Presiden Prabowo Subianto, wong cilik bukan hanya sekadar kelompok masyarakat yang terpinggirkan, tetapi merupakan fondasi kuat yang menopang kehidupan bangsa. Mereka adalah para petani yang menanam padi di tengah cuaca terik, nelayan yang berlayar demi mencari nafkah, buruh pabrik yang bekerja berjam-jam untuk memenuhi kebutuhan keluarga, hingga pedagang kecil yang tak kenal lelah berdagang di pasar-pasar tradisional. Meski tidak mencolok atau tampil di panggung besar, mereka terus menjaga agar roda ekonomi tetap berjalan, sehingga negara bisa berfungsi dengan baik.
Dalam keseharian, wong cilik ini menjalani kehidupan dengan ketekunan dan pengorbanan yang besar. Mereka bangun pagi-pagi sekali, bekerja keras sepanjang hari, sering kali tanpa jaminan atau penghasilan yang memadai.
BACA JUGA:
Banyak dari mereka menghadapi berbagai tantangan, seperti harga hasil panen yang rendah, sulitnya akses ke pasar, atau ketidakpastian penghasilan sehari-hari. Namun, semangat mereka tak pernah pudar. Heroisme mereka terletak pada ketabahan dan kerja keras tanpa pamrih, meski kerap dihadapkan pada situasi yang penuh ketidakpastian.
Heroisme wong cilik adalah bentuk kepahlawanan yang mungkin tak terlihat, namun justru dari merekalah kekuatan bangsa ini berasal. Mereka tidak berjuang dengan senjata atau dalam peperangan besar, melainkan dengan tekad untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menunaikan kewajiban, dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.
Prabowo menyoroti bahwa setiap usaha keras yang mereka lakukan, sekecil apapun, adalah bentuk pengabdian bagi negara. Mereka adalah pahlawan yang mungkin tak mendapatkan sorotan, namun tetap layak untuk mendapatkan penghargaan lebih, baik melalui keadilan sosial maupun kesejahteraan yang merata.
Kepahlawanan yang ditunjukkan oleh wong cilik adalah kepahlawanan yang sederhana dan tampak dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak menunggu momen besar untuk membuktikan diri. Contohnya, para petani yang menanam padi dengan keringat sendiri dan para nelayan yang mengarungi lautan meskipun dengan perahu yang terbatas. Buruh pabrik yang bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga juga merupakan simbol dari keteguhan hati.
Melalui pidatonya, Prabowo mengajak kita semua untuk melihat bahwa setiap orang yang berjuang demi keluarga dan komunitasnya, meskipun dalam keadaan sulit, adalah pahlawan sejati.
BACA JUGA TULISAN LAINNYA:
Prabowo berkomitmen menjadikan perjuangan wong cilik ini sebagai dasar dari kebijakan pemerintahannya. Ia ingin menciptakan peluang yang lebih baik bagi rakyat kecil, agar mereka bukan hanya sekadar bertahan hidup, tetapi juga merasakan kebahagiaan dan kesejahteraan yang layak.
Ia percaya bahwa bangsa yang maju dan mandiri akan terwujud apabila setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan. Dengan cara ini, heroisme wong cilik menjadi pendorong utama bagi negara untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan makmur.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa wong cilik bukan sekadar penerima bantuan atau objek dari kebijakan, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mewujudkan perubahan sosial. Mereka adalah bagian dari narasi kebangkitan Indonesia, bukan hanya mengandalkan elite atau penguasa, tetapi dari kerja keras dan ketangguhan wong cilik yang setiap hari bekerja keras untuk negeri ini. (Rahma Hairunnisa Regita Putri, Mahasiswa Universitas Cendekia Mitra Indonesia)
There is no ads to display, Please add some