Implementasikan Catur Dharma, Dosen FTI UII Melakukan Pengabdian pada Masyarakat

beritabernas.com – Untuk mengimplementasikan Catur Dharma UII atau Tri Dharma Perguruan Tinggi, Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri (FTI) UII yang juga Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI UII Dr Ir Agus Mansur ST M.Eng.Sc IPU melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Jawa Tengah bagian Timur Laut.

Kali ini, pengabdian masyarakat yang dilakukan Dr Ir Agus Mansur ST M.Eng.Sc IPU berupa mini workshop dengan tema Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Prestasi Siswa SMA/SMK/MA Sederajat, yang diikuti Guru BK dari 44 SMA/SMK/MA. Mini workshop berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, Senin 11 November 2024.

Mini workshop ini dirancang untuk para Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA/SMK/MA sederajat di wilayah Jawa Tengah bagian Timur Laut, yang meliputi Kabupaten Kudus, Demak, Pati dan Jepara dengan fokus pada pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung peningkatan prestasi siswa, berdasarkan karakteristik belajar generasi alpha.

Dr Ir Agus Mansur ST M.Eng.Sc IPU melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan mini workshop, Senin 11 November 2024. Foto: Dok FTI UII

Workshop ini bertujuan untuk memotivasi para Guru BK dengan keterampilan baru dalam memanfaatkan teknologi AI, sehingga mereka dapat lebih efektif dalam mendampingi siswa untuk mencapai prestasi terbaik, baik dalam aspek akademik maupun pengembangan pribadi. Dengan pengetahuan ini, diharapkan para Guru BK dapat lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan siswa di era yang serba digital ini.

Selama mini workshop, peserta diperkenalkan pada berbagai aplikasi AI yang dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan akademik dan emosional siswa serta memberikan rekomendasi tindakan yang lebih personal.

Beberapa contoh penerapan AI dalam konteks BK meliputi penggunaan aplikasi analitik untuk memonitor kecenderungan prestasi siswa, alat prediksi untuk mendeteksi potensi masalah belajar atau kesehatan mental, serta platform yang dapat memberikan saran dan teknik konseling berdasarkan data individual siswa.

Selain itu, peserta juga belajar bagaimana AI dapat digunakan untuk menciptakan program intervensi yang lebih terfokus, seperti menyusun rencana belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa atau mengidentifikasi siswa yang membutuhkan dukungan lebih intensif. Dengan menggunakan AI, Guru BK dapat lebih mudah merancang kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi, keterampilan sosial, dan kesehatan mental siswa, yang semuanya berperan penting dalam mendukung prestasi akademik mereka.

Suasana mini workshop yang diikuti Guru BK dari 44 SMA/SMK/MA dan sederajat di Kudus, Senin 11 November 2024. Foto: Dok FTI UII

Generasi alpha memiliki imajinasi yang luar biasa. Mendorong mereka untuk mengekspresikan kreativitas melalui seni, musik atau penulisan dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan kognitif mereka. Selain itu, juga membantu mengembangkan keterampilan komunikasi yang kuat.‬

Dalam era digital ini, teknologi, khususnya AI, dapat memberikan berbagai solusi untuk membantu Guru BK dalam memahami kebutuhan dan potensi siswa secara lebih mendalam.

Menurut Dr Ir Agus Mansur ST M.Eng.Sc IPU, kecerdasan buatan menjadi semakin penting dalam pendidikan karena kemampuannya untuk mendukung pengajaran dan pembelajaran dengan cara yang lebih efektif, efisien dan terpersonalisasi. 

“Kecerdasan buatan berperan penting dalam mengubah cara pendidikan dilakukan, memberikan lebih banyak peluang bagi siswa untuk berkembang dan membantu pendidik mengelola tantangan yang ada dalam sistem pendidikan yang semakin kompleks. Namun, penting juga peran guru untuk memastikan penerapan AI ini dilakukan dengan bijak, menjaga etika, privasi dan kesetaraan dalam pendidikan,” kata Agus Mansur.

Implementasi Catur Dharma

Dr Agus Mansur mengatakan, UII sebagai perguruan tinggi yang berbasis pada nilai-nilai keislaman, menjunjung tinggi prinsip Catur Dharma, yaitu 4 pilar utama yang menjadi landasan bagi seluruh sivitas akademika dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, yakni pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan dakwah Islamiyah. 

BACA JUGA:

Setiap dosen di UII memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan visi dan misi universitas, yang tidak hanya fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada kontribusinya terhadap masyarakat, bangsa dan agama.

Salah satu pilar yang menjadi sorotan utama dalam praktik tridharma perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini merupakan bukti nyata dari komitmen Dosen UII untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat melalui aplikasi ilmu yang mereka miliki sekaligus memperkuat hubungan universitas dengan lingkungan sekitar.

Dosen tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi positif dalam berbagai sektor kehidupan sosial. “Melalui pengabdian kepada masyarakat, Dosen UII dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memecahkan berbagai masalah yang ada di masyarakat,” kata Agus Mansur. 

Dr Ir Agus Mansur ST M.Eng.Sc IPU dalam mini workshop di Kudus, Senin 11 November 2024. Foto: Dok FTI UII

Dalam pengabdian kepada masyarakat ini, Dosen UII juga berperan sebagai agen perubahan yang membawa nilai-nilai moral dan etika, yang selaras dengan ajaran Islam. Keterlibatan dosen dalam kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas, yakni tidak hanya meningkatkan taraf hidup masyarakat secara ekonomi, tetapi juga memperkuat karakter dan nilai-nilai agama yang menjadi dasar kehidupan sosial mereka.

Dengan demikian, pengabdian dosen kepada masyarakat merupakan wujud nyata dari implementasi Catur Dharma UII yang mengedepankan kualitas dan manfaat bagi seluruh elemen masyarakat. Sebagai bagian dari akademisi yang tidak hanya fokus pada kegiatan pendidikan dan penelitian, Dosen UII menunjukkan komitmennya untuk turut berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik, berkeadilan dan berkelanjutan.

“Ini adalah bagian dari upaya untuk mewujudkan cita-cita UII sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga memiliki dampak positif dalam kehidupan sosial dan kemanusiaan,” kata Agus Mansur. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *