beritabernas.com – Hingga saat ini Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah berhasil membangun 1.135 embung. Jumlah ini jauh melampaui jumlah embung yang ditargetkan yakni 1.000 embung.
Embung tersebut berhasil dibangun berkat upaya menyatukan kekuatan sumber daya dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan CSR (Corporate Social Responsibility) dari berbagi perusahaan di Jawa Tengah.
Dikutip beritabernas.com dari Pusdataru Jawa Tengah, pembangunan embung tersebut bermanfaat sangat dahsyat bagi masyarakat, yakni memenuhi sumber air untuk pertanian, mengendalikan banjir, menambah cadangan air minum warga dan sarana pariwisata.
Sementara itu, sejak tahun 2013 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah merevitalisasi 79 pasar tradisional di Jawa Tengah. Revitalisasi meliputi ada yang pembangunan kembali pasar pasca kebakaran, penambahan kios, pembangunan drainase atau fasilitas umum lainnya.
“Dengan revitalisasi pasar menjadi lebih tertata bersih serta pedagang dan pembeli menjadi lebih nyaman dan aman bertransaksi,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Daerah yang paling banyak pasar tradisional yang direvalitasi yakni Kabupaten Wonosobo 11 pasar, Kabupaten Kudus 8 pasar dan Kabupaten Blora 7 pasar.
Menurut Ganjar Pranowo, khusus untuk pasar desa memang negara dan pemerintah harus terlibat. “Kitalah yang harus membangun karena kalau investor nanti orang berebut kios dan harganya ditentukan investor. Maka pasar-pasar, apakah itu di desa atau di level kabupaten kota Semarang, lebih baik pemerintah yang mendorong/membangun,” katanya. (lip)
There is no ads to display, Please add some