beritabernas.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kapasitas sebagai pribadi memberi sinyal mendukung Ganjar Pranowo maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Meski secara tersurat Jokowi tidak menyebut nama Ganjar Pranowo, namun secara tersirat sangat jelas.
Hal itu terungkap dalam video berisi pidato Jokowi pada Rakernas Projo (Pro Jokowi) di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu 21 Mei 2021. Dalam video tersebut, Jokowi meminta para pendukungnya agar tidak tergesa-gesa mengumumkan nama Capres 2024 yang didukung.
“Dalam politik ojo kesusu, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin orang yang kita dukung ada di sini,” demikian kutipan pidato Jokowi yang menguatkan sinyal dukungan terhadap Ganjar Pranowo tersebut. Sebab, dalam acara itu Ganjar Pranowo satu-satunya yang hadir dari sekian nama yang selama ini disebut-sebut maju jadi capres.
Seorang anggota Projo Morgan Hunter mencoba mengalisa pidato Jokowi dalam acara yang diadakan Projo tersebut. Menurut Morgan Hunter, ada dua kata kunci pidato Jokowi di acara Projo. Pertama, dalam politik jangan terburu-buru, ojo kesusu. Kedua, Jokowi menyampaikan ‘meskipun yang kita dukung ada di sini. ‘
Kata kunci pertama, jangan terburu-keburu atau kesusu. Sebagian orang menangkap bahwa kita harus tahan diri dulu. Tidak melakukan dukungan politik. Tidak bergerak. Menunggu arahan Jokowi.
“Tapi ini jelas dipungkas dengan kata kunci kedua, ‘meskipun orang yang kita dukung hadir disini'” kata Morgan Hunter.
Sebab, menurut Morgan Hunter, di antara semua orang yang disebut dalam pembicaraan Copras Capres selama ini, yang hadir pada saat itu hanya Ganjar Pranowo. Statemen itu mengarahkan siapa sosok yang akan menjadi pilihan arahan Jokowi ke depan. “Kalau sudah tahu siapa orangnya, kenapa harus disampaikan jangan kesusu? Dan kata jangan kesusu itu beberapa kali disampaikan Jokowi di hadapan relawannya,” kata Morgan Hunter.
Dikatakan, yang akan memberi surat jalan bagi seorang Capres adalah partai. Dan Ganjar sebagai kader PDIP masih ada sedikit kerikil karena ngototnya Puan. Selain itu, kata ‘jangan kesusu’ itu akan membuat semua menteri yang ngebet mau maju seperti masih ada harapan mendapat dukungan Jokowi.
“Kan sampai saat ini Jokowi belum menentukan siapa pilihan penggantinya. Menteri-menteri itu akan bekerja amat keras karena punya target politik sendiri. Ini sangat menguntungkan bagi Jokowi,” katanya.
Jokowi kemantapkan dirinya jadi king maker. Ia hendak menghindari kutukan periode kedua. Dimana biasanya pada periode itu power seorang presiden sangat merosot. Jokowi menegaskan dirinya tetap powerful. Tetap memegang kendali politik justru setelah akhir kekuasaannya.
Jokowi menyadari bahwa kesuksesan seorang pemimpin bukan hanya saat dia duduk di kursi kekuasaan, tetapi juga sukses mencari penggantinya. Melahirkan seorang pemimpin baru adalah poin sukses seorang pemimpin.
Lalu bagaimana kita? Menurut Morgan Hunter, arahan Jokowi sudah amat jelas. Meski disebutkan dengan kata jangan keburu-buru, justru memperlihatkan tanda bahwa sebagai pendukung kerja harus dimulai dari sekarang. Bukan berpangku tangan. Nunggu nanti saja.
Jangan keburu-buru itu sebetulnya ungkapan bahwa kita gak perlu ragu dengan rekomendasi partai. Partai emang begitu kerjanya. Lelet. Biasanya malah last minutes. “Nah, biarkan partai bekerja dengan gayanya. Kita, yang bukan orang partai, juga harus bekerja dengan gaya kita. Memperlebar dukungan pada ‘orang yang ada disini’, adalah tugas kita,” kata Morgan.
Soal rekomendasi partai itu wilayah lain lagi. Jangan keburu-buru mau semuanya tuntas sejak awal. Biarkan mekanisme politik di partai berjalan. Peran kita adalah membantu Presiden Jokowi melahirkan seorang pemimpin baru buat Indonesia. Pemimpin baru yang ada di ruangan tersebut saat Jokowi pidato.
“Tugas kita adalah mengawal pemerintahan Jokowi dan mendorong Ganjar Pranowo meneruskannya untuk periode selanjutnya. Kita optimis!” tegas Morgan Hunter. (lip)
There is no ads to display, Please add some