Jurusan Teknik Industri FTI UII Melakukan Kunjungan ke Bank Sampah Malang

beritabernas.com – Dalam rangka menjalin sinergi yang positif dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan di masa depan, Jurusan Teknik Industri FTI UII melakukan kunjungan ke Bank Sampah Malang, pada Senin 12 Agustus 2024.

Kunjungan industri ini merupakan program kerja tahunan Jurusan Teknik Industri FTI UII. Pada tahun 2024 ini, kunjungan diarahkan pada industri atau institusi yang terkait dengan isu lingkungan dan ekonomi berkelanjutan. Sebab, isu lingkungan dan penanganan sampah sangat penting untuk diselesaikan karena beberapa alasan antara lain terkait pengurangan limbah, konservasi sumber daya, pengurangan emisi karbon dan ekonomi berkelanjutan.

“Kunjungan ke Bank Sampah Malang ini memberikan warna dan sangat bermanfaat. Pengalaman ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana penerapan konsep-konsep teknologi industri dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah,” kata Dr Imam Djati Widodo, Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII.

Menurut Dr Imam Djati Widodo, kunjungan industri ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi delegasi tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi penelitian lebih lanjut antara Jurusan Teknik Industri FTI UII dan Bank Sampah Malang dalam rangka pengembangan solusi inovatif di bidang teknologi pengelolaan sampah.

Agus Mansur, Dosen Jurusan Teknik Industri UII yang juga Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI UII (kiri) memberikan cinderamata kepada wakil dari Bank Sampah Malang. Foto: Dok FTI

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan terjalin sinergi yang positif dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan di masa depan.

Sementara Dr Ir Agus Mansur ST, M.Eng.Sc IPU, Dosen Jurusan Teknik Industri UII yang juga Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI UII yang ikut dalam kunjungan itu mengaku sangat terkesan dengan keberhasilan Bank Sampah Malang dalam mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Bank sampah ini mampu menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tentang menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber ekonomi yang signifikan.

“Kunci keberhasilan Bank Sampah Malang terletak pada sinergi yang kuat antara masyarakat, LSM, industri dan pengepul, yang semuanya didukung oleh keterbukaan manajemen serta edukasi yang terus-menerus kepada masyarakat. Pendekatan kolaboratif dan transparansi ini menjadi fondasi penting dalam mencapai keberlanjutan program pengelolaan sampah di wilayah tersebut,” kata Agus Mansur.

Mampu mengurangi sampah

Sementara Isa Trio Zulmi Azis dari Bank Sampah Malang mengaku senang dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada delegasi Jurusan Teknik Industri FTI UII. Ia berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana teknologi dan sistem industri dapat diintegrasikan dalam pengelolaan sampah..

Menurut Isa Trio Zulmi Azis, Bank Sampah Malang (BSM) merupakan lembaga yang berbadan hukum koperasi bekerjasama dengan Pemerintah Kota Malang dan CSR PT PLN Distribusi Jawa Timur.

BACA JUGA:

Selain sudah menerapkan inisiatif inovatif dalam pengelolaan sampah di Kota Malang, keberadaan bank sampah ini juga tekah berhasil menghidupkan bank sampah hingga mampu berdampak pada pengurangan sampah yang ada di Kota Malang. Bahkan omset bank sampah di Kota Malang saat ini mencapai Rp 45 sampai degan Rp 50 juta per bulan dengan anggota yang mencapai 861.000 nasabah.

Dalam kunjungan ini, delegasi Jurusan Teknik Industri FTI UII diajak untuk melihat langsung proses kerja di lapangan. Delegasi mempelajari berbagai aspek dari proses bisnis Bank Sampah Malang, mulai dari proses pemilahan sampah, sistem pengumpulan hingga metode daur ulang dan pemanfaatan sampah yang ramah lingkungan.

Menurut Isa Trio, Bank Sampah Malang telah menerapkan berbagai metode inovatif dalam pengolahan sampah untuk mencapai pengelolaan yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, Bank Sampah Malang juga memberikan beberaa manfaat bagi nasabah.

Pertama, peningkatan kesadaran lingkungan. Dalam hal ini nasabah mendapatkan edukasi tentang pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah yang baik, meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab lingkungan.

Kedua, insentif ekonomi. Nasabah yang aktif dalam memilah dan menyerahkan sampah mendapatkan poin atau insentif yang dapat ditukar dengan barang, voucher atau layanan, memberikan manfaat ekonomi langsung.

Ketiga, akses ke produk daur ulang. Nasabah dapat memperoleh produk yang dihasilkan dari sampah daur ulang, seperti kompos atau barang daur ulang, yang berguna untuk kebutuhan pribadi atau pertanian.

Keempat, pengurangan biaya pengelolaan sampah. Dengan terlibat dalam program bank sampah, nasabah dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah rumah tangga atau bisnis mereka, berkat pengelolaan yang lebih efisien.

Kelima, kontribusi pada kesehatan lingkungan. Nasabah berperan aktif dalam mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan, membantu menjaga kebersihan dan kesehatan kawasan sekitar mereka.

Keenam, partisipasi dalam program komunitas. Nasabah dapat terlibat dalam kegiatan komunitas yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, mempererat hubungan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.

“Dengan sejumlah manfaat tersebut, nasabah Bank Sampah Malang tidak hanya mendapatkan keuntungan pribadi tetapi juga berkontribusi pada upaya keberlanjutan lingkungan yang lebih luas,” kata Isa Trio. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *