Kadin DIY dan Yayasan Pijar Menandatangani MoU Penerapan Teknologi Smart Sanitation

beritabernas.com – Kamar Dadang dan Industri (Kadin) DIY dan Yayasan Pijar menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sekaligus Perjanjian Kerja Sama (PKS) mengenai penerapan teknologi smart sanitation, Jumat 28 Juni 2024.

Teknologi smart sanitation yang inovatif untuk mendukung terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan di DIY ini dirancang untuk mengoptimalkan pengelolaan air limbah yang bisa diolah sehingga bisa digunakan kembali dan meminimalkan dampak lingkungan.

Penandatanganan MoU antara Kadin DIY dan Yayasan Pijar antara lain dihadiri oleh Kusno Wibowo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Ferro Ferizka Aryananda (Direktur Eksekutif Yayasan Pijar), Hendra Gupta (Asian Institute of Technology/AIT, Bangkok Thailand), Rahadi Saptata Abra (Pengurus Kadin DIY dan aktivis lingkungan hidup) dan Tim Apriyanyo (Koordinator Sekretariat Kadin DIY). Kerjasama ini akan diwujudkan melalui pembangunan smart sanitation di 15 lokasi terpilih di DIY.

“Teknologi smart sanitation menggunakan teknologi tepat guna dengan tingkat komponen dalam negeri lebih dari 50 persen. Teknologi ini merupakan kunci untuk mewujudkan ekonomi sirkular dan keberlanjutan lingkungan. Penerapan teknologi smart sanitation merupakan salah satu wujud nyata implementasi prinsip 3P yaitu People, Planet dan Profit,” kata Robby Kusumaharta, Wakil Ketua Kadin DIY, mewakili GKR Mangkubumiselaku Ketua Umum Kadin DIY.

Foto bersama usai penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama. Foto: Y Sri Susilo

Menurut data Dinas Kesehatan DIY tahun 2023 sekitar 3 persen penduduk DIY yang belum memiliki akses air bersih layak minum. Sementara itu, terdapat 66 persen penduduk belum memiliki jamban yang layak. Selama ini, pengelolaan sanitasi di DIY masih terkendala infrastruktur yang terbatas dan kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat.

Karena itu, menurut Robby Kusumaharta, teknologi smart sanitation dan penerapan circular economy diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan pengelolaan sanitasi di DIY, termasuk Kota Yogyakarta. 

Pembangunan tahap pertama teknologi smart sanitation telah disurvei dan akan dibangun di 10 lokasi di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Ke-10 lokasi tersebut adalah SMA Negeri 1 Teladan, Rusunawa Graha Bina Harapan, Rusunawa Bener, Taman Pintar, Jogja Expo Center (JEC), Rusunawa Cokrodirjan, Teras Malioboro 2, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Pasar Beringharjo dan  Kompleks Kepatihan Pemda DIY.

“Memantau dan mengelola sistem sanitasi secara lebih cerdas akan dapat menghemat air, energi dan sumber daya lainnya serta mengurangi pencemaran lingkungan,” kata Tim Apriyanto.

Menurut Tim Apriyanto, manfaat utama dari teknologi smart sanitation adalah peningkatan kualitas air limbah, peningkatan daur ulang dan penggunaan kembali dan pengurangan konsumsi energi.

BACA JUGA:

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, komunitas dan sektor swasta untuk menyebarkan teknologi smart sanitation dan mewujudkan lingkungan sirkular yang lebih berkelanjutan,” tegas Hendra Gupta selaku Project Expert dari AIT.

Kerjasama pembangunan smart sanitation merupakan kerjasama konsorsium organisasi nirlaba seperti Yayasan Pijar, Yayasan Taher, Bill and Melinda Gate Foundation dan Asian Institute of Technology bersama Kadin DIY. Kerjasama kemitraan tersebut untuk mempromosikan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.

“Fokus konsorsium tersebut pada pengembangan dan penerapan solusi inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan, seperti polusi air, pencemaran tanah dan perubahan iklim,” kata Y Sri Susilo dari Media Kadin DIY dalam rilisnya kepada media. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *