Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan: Keamanan Bukan Sekadar Situasi Tapi Investasi

beritabernas.com – Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan, bagi DIY kondisi keamanan bukan sekadar situasi tapi merupakan investasi. Sebab, ada dua penopang ekonomi besar di DIY yang saling memberi efek domino yakni pertama pariwisata dan budaya serta kedua adalah pendidikan.

Kedua penopang ekonomi besar di DIY ini mengharapkan orang datang. Untuk bisa datang ke DIY maka mereka sangat membutuhkan keamanan dan kenyamanan.

“Tanpa keamanan dan kenyamanan maka percayalah ekonomi di DIY akan mengalami kemerosotan,” kata Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan usai ibadah oikumene pada di GKI Gejayan, Condongcatur, Depok, Sleman, Selasa 21 Januari 2025 malam.

BACA JUGA:

Ibadah oikumene sebagai bagian dari kegiatan Pekan Doa se-Dunia di DIY itu dihadiri ratusan umat Kristiani, baik Kristen Katolik maupun Kristen Protestan dengan berbagai denominasinya, dari berbagai gereja di DIY.

Dalam ibadah oikumene tersebut, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengajak seluruh umat Kristiani untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, tidak ada lagi bicara warna kulit, tidak ada lagi bicara soal suku bangsa dan sebagainya.

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyampaikan sambutan pada ibadah oikumene di GKI Gejayan, Selasa 21 Januari 2025 malam. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Dikatakan, tahun 2024 adalah tahun yang cukup berat kita lalui dalam bidang keamanan. Sebab, pada tahun 2024 ada 3 agenda besar yakni Pilpres, Pileg dan Pilkada dan semua agenda itu berpusat di Jogja bukan di Jakarta. Namun, semua itu bisa berjalan aman dan damai karena kekuatan kerja sama.

“Kerja sama itu bukan bicara tentang siapa yang hebat tapi bagaimana kita saling mengenal kemampuan masing-masing. Karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama masyarakat, seluruh aparat pemerintah dan seluruh komponen yang ada di masyarakat yang benar-benar turut serta secara nyata dan aktif dalam menjaga situasi kamtibmas yang ada di Yogyakarta,” kata Suwondo Nainggolan seraya berharap tahun 2025 akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Berlangsung meriah

Sementara ibadah oikumene yang dihadiri ratusan umat Kristiani dari berbagai gereja di DIY berlangsung meriah. Umat Kristiani yang hadir, baik Kristen Katolik maupun Kristen Protestan dengan segala denominasinya berbaur tanpa sekat apapun.

Romo Martinus Joko Lelono Pr (kanan) dan Pdt Osa (kiri) saat menyampaikan homili/kotbah secara bergantian pada ibadah oikumene di GKI Gejayan, Selasa 21 Januari 2025 malam. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Ibadah dipimpin secara bergantian oleh pendeta dan pastor/romo dan diikuti secara aktif oleh seluruh umat yang hadir.

Romo Martinus Joko Lelono Pr dalam homilinya mengatakan, umat Kristiani menyembah Tuhan yang sama meski dengan cara yang berbeda. Gerakan oikumene bermakna dari rumah yang satu. Dengan demikian umat Kristiani perlu menyadari bahwa kita berasal dari rumah yang sama, rumah Bapa.

“Bapa ibu, kita mengikuti Yesus yang sama, Tuhan yang sama meskipun dalam ibadah dan perjumpaan hidup sehari-hari-karena kita adalah bagian dari sejarah manusia maka mungkin ada perbedaan-tapi harus sadar bahwa yang menyatukan kita adalah satu dan sama yakni Yesus Kristus,” kata Romo Martinus Joko Lelono. Inbadah oikumene diakhiri dengan makan malambersama. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *