Kehadiran Prodi Manajemen Rekayasa FTI UII untuk Menjawab Kebutuhan Industri Modern

beritabernas.com – Untuk menjawab kebutuhan industri modern, FTI UII membuka program studi baru yakni Prodi Manajemen Rekayasa (MR). Program ini dirancang untuk menggabungkan ilmu teknik dan manajemen modern guna mencetak lulusan yang mampu memimpin proyek, inovasi dan pengambilan keputusan strategis di dunia industri.

Dr Drs Imam Djati Widodo M.Eng.Sc, Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII yang didampingi Ir Elanjati Worldailmi ST MSc IPM ASEAN Eng, Ketua Prodi Manajemen Rekayasa FTI UII, mengatakan, alasan pembukaan Prodi Manajemen Rekayasa FTI UII antara lain didasari oleh meningkatnya permintaan global terhadap sumber daya manusia dengan keterampilan hibrida (hybrid skills) yang menggabungkan kemampuan teknis dan manajerial.

Mengutip laporan Future of Jobs World Economic Forum (WEF) 2023–2025 dan bab Skills Outlook, Imam Djati Widodo mengungkapkan bahwa perusahaan global menempatkan keterampilan analitis, manajerial dan pemecahan masalah teknis sebagai kompetensi yang paling dibutuhkan di masa depan. Tren ini diperkuat oleh data LinkedIn (Future of Recruiting) yang menunjukkan pergeseran pola rekrutmen dari berbasis gelar menuju berbasis keterampilan (skills-first hiring).

Baca juga:

Dengan demikian, menurut Imam Djati, lulusan MR UII diharapkan memiliki kombinasi kompetensi teknik dan kepemimpinan diproyeksikan akan semakin dicari di berbagai industri.

    Dikatakan, kebutuhan ini juga tercermin di pasar kerja Indonesia. Berdasarkan penelusuran di portal pekerjaan seperti Glassdoor, terdapat ratusan lowongan aktif untuk posisi Engineering Manager dan Software Engineering Manager di Jakarta dan kota besar lainnya. Hal ini menandakan tingginya permintaan lokal terhadap pemimpin dengan latar belakang teknik dan manajemen.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 5 tahun terakhir turut menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih menjadi penyerap tenaga kerja utama, dengan kebutuhan yang besar akan manajer teknik dan pengambil keputusan strategis. Sementara itu, laporan International Labour Organization (ILO) dan WEF menyoroti pentingnya reskilling akibat disrupsi otomasi dan digitalisasi, yang semakin menegaskan urgensi kehadiran lulusan dengan profil engineering + management agar mampu beradaptasi dan memimpin transformasi industri di era baru.

    Imam Djati secara rinci menyebutkan alasan FTI UII membuka Prodi MR. Pertama, permintaan pasar nyata dimana ratusan lowongan manajerial teknik di pasar kerja lokal. Lulusan MR berpotensi langsung mengisi posisi tersebut.

    Dr Drs Imam Djati Widodo M.Eng.Sc, Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII. Foto: Jeri Irgo

    Kedua, kesesuaian kurikulum MR dengan kebutuhan industri. Kurikulum terpadu (teknik + manajemen + PBL) sesuai rekomendasi WEF/ILO yang mendorong pengembangan keterampilan gabungan dan reskilling. Ketiga, ketahanan karier. Lulusan ber-hybrid skill lebih adaptif terhadap automasi & transformasi digital yang mengubah profil pekerjaan.

      Dengan hal tersebut, menurut Imam Djati, Prodi MR didirikan untuk menjawab kebutuhan dunia industri yang semakin kompleks, terutama di era digitalisasi dan transformasi menuju Industri 5.0. Dunia kerja kini membutuhkan profesional yang tidak hanya ahli secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan komunikasi lintas disiplin. MR UII hadir sebagai penghubung antara keahlian teknik dan wawasan bisnis.

      Sementara Elanjati Worldailmi mengatakan, Prodi MR UII dijalankan melalui kurikulum terpadu antara teknik industri, manajemen proyek, inovasi bisnis dan digitalisasi. Selain itu, pendekatan Project-Based Learning (PBL) untuk menghadirkan pembelajaran berbasis proyek nyata, kolaborasi lintas prodi dan kemitraan industri untuk memastikan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja serta iIntegrasi nilai Islam dan kepemimpinan etis, sehingga lulusan tidak hanya kompeten tetapi juga berintegritas.

        “Dengan dibukanya Prodi Manajemen Rekayasa (MR) pada tahun 2025, UII menegaskan komitmennya menjadi universitas yang adaptif, inovatif dan siap membentuk generasi pemimpin teknologi masa depan yang profesional, beretika dan mampu menjawab tantangan industri modern,” kata Elanjati Worldailmi. (phj)


        There is no ads to display, Please add some

        Tinggalkan Balasan

        Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *