beritabernas.com – Life skill siswa bukan diturunkan, namun dilatihkan. Guna mendorong hal tersebut, SMP Stella Duce 1 Yogyakarta melatih life skill para siswa dengan mengajak belajar di alam dalam perkemahan semalam, di Bumi Perkemahan Karangsari, Pakem, Sleman sejak Kamis hingga Jumat 10-11 April 2025.
Sebagai siswa kelas VII, mereka masih dekat pramuka siaga, maka sangat penting dilatih kemandirian. Berjarak dari orangtua, tidur, memasak dan mengurusi diri sendiri tanpa bantuan orangtua tentu menjadi kesulitan tersendiri bagi para penggalang pemula ini.
BACA JUGA:
- SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Menggelar Colorful Flavors
- Membangun Kecintaan pada Firman Tuhan, Siswa-Siswi Katolik Kelas 5-6 SD Ikuti Bible Camp
Selain itu, saat harus memasang tabung gas portable pada dudukannya, lalu memantik api, tidak akan bisa dilakukan hanya dengan melihat buku manual/petunjuk saja. Demikian juga proses selanjutnya, memasak. Dengan berbagai keunikan, para penggalang pemula ini membagi kegiatan. Ada yang menjalankan aktivitas komunal bersama kelompok lain di luar tenda, ada pula yang mempersiapkan makan bagi anggota timnya. Hal ini dilakukan secara bergantian dan bergilir.

“Kak minta tolong, saya tidak bisa menyalakan kompor ini,” kata Emanuel meminta tolong kepada Kak Bondan sebagai pembina pramuka. Demikian percakapan yang terlontar saat menemukan kesulitan.
Menurut Kamabigus SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Kak L Joko Sunarno S.Si, M.Pd, kegiatan ekstrakurikuler pramuka menjadi salah satu cara bagi sekolah untuk membantu para siswa dalam menggapai tujuan hidup serta cita-cita mereka. Banyaknya hal yang mereka lakukan di luar kebiasaan sehari-hari. Peningkatan mental dan daya juang menjadikan para siswa lebih bisa menetapkan keyakinan dalam menjalani kehidupan mereka.
“Untuk menerapkan keterampilan dasar yang diajarkan secara teori maupun praktek di sekolah, maka puncak dari agenda kegiatan pramuka adalah perkemahan,” terangnya.

Kerjasama merupakan hal penting dalam aktivitas kepramukaan. Memecahkan masalah demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan menjadi sangat penting dalam sebuah tim. Pembagian tugas yang seimbang dan saling mendukung (community), membawa peran yang mendasar sebagai bekal menjalani hidup yang sesungguhnya.
Satu hal yang penting dalam mengasah life skill memperhatikan instruksi dan taat pada komando pimpinan. Setiap orang merupakan pemimpin atas dirinya sendiri. Namun saat bekerja secara kelompok, pemimpin yang sesungguhnya adalah pribadi yang merelakan dirinya dipimpin oleh orang lain. Mendengarkan, berdiskusi dan melakukan apa yang telah menjadi keputusan bersama. (*/ag irawan)