beritabernas.com – Kepala OJK DIY Eko Yunianto mengatakan, di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, sektor jasa keuangan DIY pada tahun 2024 telah menunjukkan ketangguhan dengan pertumbuhan yang positif di DIY.
Indikasi ketangguhan dan pertumbuhan positif itu, menurut Kepala OJK DIY Eko Yunianto, antara lain ditunjukkan dengan capaian peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan di perbankan sebesar 7,99 persen menjadi Rp 63 triliun. Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 4,47 persen menjadi Rp 93 triliun pada Desember 2024, yang mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan.
Hal itu disampaikan Eko Yunianto pada Pertemuan Anggota Industri Jasa Keuangan, 1 Dasawarsa Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan DIY (FKIJK DIY) di Kabupaten Sleman, Selasa 25 Pebruari 2025.
Menurut Eko Yunianto, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong sinergi sektor jasa keuangan untuk memperkuat stabilitas dan mendukung program prioritas pemerintah dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dikatakan, 1 Dasawarsa FKIJK DIY merupakan momentum yang sangat istimewa, yang tidak hanya menjadi bukti komitmen kolektif, tetapi juga refleksi dari perjalanan panjang sektor jasa keuangan DIY dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Eko menyampaikan bahwa berkat sinergi antara OJK, pemerintah daerah dan industri jasa keuangan, literasi dan inklusi keuangan di Indonesia mengalami kemajuan signifikan. Indeks Literasi Keuangan penduduk Indonesia tercatat sebesar 65,43 persen dan Indeks Inklusi Keuangan sebesar 75,02 persen pada 2024.
Menurut Eko, arah kebijakan prioritas OJK pada tahun 2025 untuk menjaga sektor jasa keuangan (SJK) agar tetap resilient sehingga mampu memberikan daya ungkit yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi.
Optimalisasi kontribusi sektor jasa keuangan dalam mendukung pencapaian target program prioritas pemerintah, melalui kebijakan untuk kemudahan akses pembiayaan dan penjaminan bagi petani dan UMKM, termasuk pengembangan asuransi parametik (AUTP dan AUTS); dukungan program kesehatan dan pendidikan untuk SDM yang unggul dan sehat; dukungan kebijakan program 3 juta rumah dengan mempermudah akses pembiayaan KPR bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan pengembang; serta mendorong Lembaga Jasa Keuangan untuk meningkatkan kapasitas dalam melihat peluang pembiayaan program prioritas lainnya.
BACA JUGA:
- Robby Kusumaharta: Tahun 2025, Kadin DIY Menetapkan 7 Program Kerja Prioritas
- BPI Danantara Bertugas Mengelola Kekayaan Negara secara Terpisah dari APBN
Selain itu, pengembangan sektor jasa keuangan untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, melalui perluasan mandat OJK sesuai UU P2SK untuk memperdalam pasar keuangan; Inisiatif peningkatan pembiayaan dan pendalaman pasar keuangan; Perluasan akses keuangan melalui inisiatif literasi dan inklusi keuangan; serta peluncuran kebijakan OJK dalam rangka mendukung target NDC nasional dan Net Zero Emission tahun 2030.
Sedangkan penguatan kapasitas sektor jasa keuangan dan penguatan pengawasan, melalui peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan transparansi sektor jasa keuangan; konsolidasi industri untuk penguatan permodalan; dan penggunaan supervisory technologi untuk proses pengawasan.
Selanjutnya peningkatan efektifitas penegakan integritas dan pelindungan konsumen dengan penegakan ketentuan untuk menjaga trust kepada sektor jasa keuangan, penegakan integritas sektor jasa keuangan; dan penguatan pelindungan konsumen dan investor.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim selaku Penasihat FKIJK DIY mengapresiasi pertemuan tahunan anggota FKIJK DIY dan menyampaikan optimistis kinerja sektor jasa keuangan di 2025 tetap positif dan dapat menghadapi tantangan.

“Acara FKIJK di DIY ini sangat penting dan sebagai bagian refleksi capaian 2024 sekaligus strategi tahun 2025. Kami menyambut baik inisatif pertemuan tahun ini. Kami berharap tahun 2025 meskipun tantangannya berbeda tantangannya lebih tinggi dan belum dapat diprediksi, tapi saya yakin kita bisa menghadapi lebih baik dan maju kembali,” kata Ibrahim.
Kegiatan dihadiri oleh Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rohmad selaku Ketua Umum FKIJK DIY dan 214 Anggota FKIJK DIY yaitu pimpinan dan perwakilan Pelaku Industri Jasa Keuangan di DIY yang berizin dan diawasi OJK serta menghadirkan Peneliti Eksekutif Senior OJK Institute Setiawan Budi Utomo dan Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Bagus Santoso sebagai narasumber pada sesi diskusi.
Pada acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Magang, Pusat Literasi Keuangan dan Inkubator UMKM FKIJK-DIY dengan Fakultas Bisnis Ekonomika Universitas Islam Indonesia (UII), Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dan Universitas AKPRIND Indonesia terkait kerja sama kegiatan literasi dan edukasi keuangan, magang dan Kuliah Kerja Lapangan pada lembaga jasa keuangan anggota FKIJK DIY serta untuk pengembangan SDM dengan tujuan membentuk jalur efektif untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis dengan pengalaman praktis serta mendukung inovasi di sektor keuangan. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some