INRES Deklarasi JagaKanca dan Launching Modul Pencegahan Kejahatan Jalanan

beritabernas.com – Yayasan Inovasi Riset dan Strategi (INRES) bekerjasama dengan Satuan Kerja (Satker) Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) melakukan Deklarasi Gerakan
#JagaKanca sekaligus launching buku saku Modul Pencegahan Kejahatan Jalanan.

Deklarasi Gerakan #JagaKanca sekaligus launching buku saku Modul Pencegahan Kejahatan Jalanan yang dihadiri Asisten Satker Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya dan Prestasi Olahraga Katiman Kartowinomo itu berlangsung di Pendopo Dinas Kebudayaan DIY, Jumat 19 Agustus 2022.

Ketua Yayasan Inovasi Riset dan Strategi (INRES) Ardy Syihabuddin SPd MSc mengungkapkan Yayasan INRES merupakan organisasi nirlaba yang concern dengan program swakelola penanganan kekerasan jalanan anak atau kenakalan remaja di jalan.

Program ini akan dijalankan bersama sejumlah komunitas dengan mengubah mental negatif remaja menjadi positif dengan pendekatan partisipatoris.

Program ini bekerjasama dengan Satuan Kerja Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan
Budaya, dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI. Salah satu rangkaian dalam kegiatan ini adalah diselenggarakannya Deklarasi Gerakan
#JagaKanca sekaligus launching Modul Pencegahan Kejahatan Jalanan.

Menurut Ardy, Yayasan INRES mendapat kepercayaaan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, khususnya Gerakan Nasional Revolusi Mental untuk berkontribusi dalam penanganan kekerasan jalanan sebagai mental negatif remaja melalui pendekatan partisipatoris.

Deklarasi Gerakan #JagaKanca dan launching Modul Pencegahan Kejahatan Jalanan dengan membunyikan kentongn. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Hal ini selaras dengan visi besar Gerakan Revolusi Mental secara nasional dalam melakukan transformasi mental negatif masyarakat. Dalam perspektif landasan hukum, hal ini didasarkan pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental, terutama dalam Program Gerakan Indonesia Tertib.

Dikatakan, hasil kajian yang dilakukan INRES bahwa penanganan kejahatan jalanan remaja harus
terus dilanjutkan secara konsisten melalui pendekatan partisipatoris. Gerakan #JagaKanca adalah wadah partisipasi aktif dari komunitas kreatif dengan remaja di DIY dengan menyambungkan berbagai spektrum timbal balik. Komunitas yang sudah berkontribusiidalam gerakan ini yakni Standup Indo Jogja, Komunitas DIY Menonton, Grafis Glass You, FK UKM Musik Yogyakarta, LSYK dan Semesta.

Remaja perlu ruang apresiasi yang luas dalam mengekspresikan gairah masa mudanya agar tidak terjerumus mengikuti kelompok yang justru mengarah pada kejahatan jalanan. Komunitas dan siswa dari berbagai latar belakang ini disertai dorongan dan support dari berbagai pihak diharapkan akan menjadi penggagas awal sekaligus penyebarluasan gerakan #JagaKanca.

Deklarasi Gerakan #JagaKanca dan launching Modul Pencegahan Kejahatan Jalanan. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

“Kami memahami permasalahan kekerasan jalanan adalah perihal yang sangat kompleks. Modul Seni Memahami Remaja sebagai salah satu bentuk metode pencegahan bagi kejahatan jalanan. Setelah melakukan riset dan FGD dengan berbagaai pihak dan instansi pemerintahan, seperti Dinas Kesbangpol, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Sosial, BPRSR, Polda DIY, psikolog profesional serta berbagai instansi dan pihak lain, salah satu rekomendasi penanganan yang efektif untuk pencegahan diawali dari pentingnya peran keluarga. Sehingga harapan kami modul Seni Memahami Remaja ini dapat dijadikan pegangan bagi orang tua untuk memberikan perlakukan pada anak-anaknya untuk mencegah adanya kejahatan jalanan,” katanya.

Menurut Ardy, launching Gerakan #JagaKanca dan Modul Seni Memahami Remaja ini merupakan langkah awal Yayasan INRES untuk ikut berkontribusi dalam penanganan kekerasan jalanan di Jogja. “Kami berharap adanya ruang-ruang yang lebih besar disertai program-probram berkelanjutan yang
dapat dijalankan. Tentu dengan dukungan dan support dari lintas instansi pemerintah serta keterlibatan aktif dari warga Jogja secara umum,” kata Ardy.

Ketua Yayasan INRES Ardy Syihabuddin menyampaikan sambutan pada acara Deklarasi Gerakan #JagaKanca dan launching Modul Pencegahan Kejahatan Jalanan, Jumat 19 Agustus 2022. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Sementara Katiman Kartowinomo mengatakan sangat mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan INRES karena sangat relevan dengan gerakan revolusi mental secara nasional. Revolusi mental bermakna sangat sederhana yakni mengubah mental yang negatif menjadi positif.

Hal ini juga sesuai dengan perkembangan di DIY dimana kasus kekerasan jalanan sempat marak. Diharapkan melalui program yang dilakukan INRES bisa mengarahkan mental negatif ke hal-hal yang positif dengan pendekatan kekinian sesuai dengan apa yang diiinginkan remaja. (lip)



There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *