beritabernas.com – Mantan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengapresiasi peran Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang mendukung program pemerintah dalam pembangunan infrastuktur di Indonesia. Bahkan ia mengaku PUPR sangat percaya diri bila didampingi oleh PII.
“Saya sebagai Menteri PUPR sangat PD (percaya diri) kalau didampingi oleh PII karena PII mempunyai kompetensi dan sangat berintegritas dalam membantu kami di PUPR. Karena itu, saya berharap PII harus dijaga bersama karena PII adalah rumah kita bersama,” kata Mantan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada hari pertama Kongres XXIII Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta 5 Desember 2024.
Kongres XXII PII dengan tema Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal yang dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ini akan berlangsung hingga Jumat 6 Desember 2024.
Menurut Basuki Hadimuljono yang saat ini menjadi Kepala Otoritas IKN, PII merupakan kumpulan orang-orang pintar. Sebagai organisasi profesi yang sederhana, PII perlu dijaga bersama marwahnya.
Dikatakan, selama 10 tahun atau sejak 2014 sampai dengan tahun 2024 ini, PUPR telah membangun 5.999 km jalan baru, 125.000 jembatan, 583 m flyover, 2.432 km jalan tol, 1,2 juta jaringan irigasi, 4,6 juta rehabilitasi jaringan irigasi, 1.371 proyek embung dan 53 proyek bendungan.
Selain itu, ada 491 proyek pengendali sedimen dan lahan, 2.154 km pengendali banjir dan pengaman pangtai, 15 proyek Pos Lintas Batas Negara dan 5.939 proyek renovasi prasasarana pendidikan olahraga dan pasar.
Sementara Dr Ir Danis Hidayat Sumadilaga M.Eng.Sc IPU, ACPE APEC Eng, Ketua PII 2021-2024, mengatakan, PII memiliki tugas penting untuk mencetak insinyur-insinyur yang mencintai Tanah Air dan siap bersaing di tingkat global. Gelombang kemajuan teknologi juga menjadi tantangan bagi insinyur untuk terus meningkatkan kompetensi mereka.
Dikatakan, peran Insinyur sangat strategis mengingat kontribusi nyatanya di dalam Pembangunan nasional. Kontribusi PII terlihat dari berbagai karya dan inovasi Insinyur Indonesia dalam penyediaan infrastruktur dan kawasan industri membawa prinsip sustainable infrastructure and carbon neutral industrial park menuju cita-cita net zero tahun 2060. Sebelum 2060, Insinyur Indonesia melalui wadah PII diharapkan mampu memberikan rekomendasi teknis Sustainable Industrial Development Strategy menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Danis, sejak UU Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran berlaku lebih dari 10 tahun, saat ini organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memiliki lebih dari 85.000 anggota sarjana teknik dan lebih dari 30.000 insinyur profesional.
Sementara Ir Bambang Goeritno MSc MPA IPU APEC Eng, Ketua Pengarah Kongres XXXIII PII, selain tradisi pemilihan Wakil Ketua Umum PII untuk masa bakti 2024-2027, Kongres XXXIII juga akan melaksanakan sidang pleno dan sidang-sidang komisi. Selain itu juga menetapkan Ketua Umum PII yang baru Dr.-Ing. H Ilham Akbar Habibie IPU dan Wakil Ketua Umum PII terpilih yang baru.
Bambang mengajak seluruh anggota menyukseskan estafet kepemimpinan pusat PII dengan memberikan kontribusi terbaik melalui ide dan pikiran, tenaga, materil dan waktu.
Sedangkan Ir Sri Hidayati AKP ST MSc (PM) IPU APEC Eng ASEAN Eng, Ketua Panitia Kongres, menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi modern dengan nilai-nilai budaya yang telah ada. Kearifan lokal bukan hanya kekayaan warisan, tetapi juga merupakan sumber inovasi dan solusi yang dapat memperkuat industri kita.
Dalam menghadapi era globalisasi, Ir Hermawan Ardiyanto MBA IPM selaku Ketua Pelaksana Kongres mengajak anggota PII agar perlu mempertahankan identitas budaya sambil beradaptasi dengan tantangan baru yang muncul.
Dikatakan, kota ini tidak hanya kaya dengan sejarah dan kebudayaan, tetapi juga penuh dengan kearifan lokal yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk mengembangkan teknologi yang lebih berkelanjutan dan berorientasi pada nilai-nilai lokal.
Menurut Hermawan, peran insinyur Indonesia tidak hanya terbatas pada penciptaan teknologi baru atau pembangunan fisik, tetapi juga pada pengembangan solusi yang inovatif, berkelanjutan, dan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan daya saing bangsa di kancah global. Oleh karena itu, memperkuat kualitas dan kapasitas para insinyur Indonesia tetap menjadi salah satu agenda utama PII dalam beberapa tahun kedepan.
“Kita berharap dalam kongres ini PII dapat memperkuat komitmennya untuk ikut mengawal pembangunan di Indonesia secara konstruktif,” harap Hermawan.
Kongres PII XXIII yang berlangsung 2 hari dengan agenda antara lain sidang pleno, sidang komisi dan khusus. Setelah kongres diselenggarakan kegiatan golf dan gowes bagi peserta kongres. (lip)
There is no ads to display, Please add some