beritabernas.com – Selama ini Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, identik dengan tanaman tembakau. Namun sesungguhnya, di lereng gunung kembar Sindoro dan Sumbing itu, dengan panorama alam nan indah, udara yang sejuk dan segar, juga dikenal dengan potensi tanaman kopi yang kini mendunia.
Dosen MIK Unsoed Dr Adhi Iman Sulaiman SIP MSi yang melakukan kajian riset melibatkan mahasiswa belajar secara langsung kepada pelaku UKM, khususnya kopi, sebagai salah satu kearifan lokal. Selain di Kopi Mukidi di Dusun Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, pihaknya juga pernah melakukan riset di UKM Kopi Potorono di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.
BACA JUGA:
- Kesuksesan UKM Rumah Kopi Mukidi Dikaji Unsoed untuk Contoh Pemberdayaan Masyarakat
- Hutan Pinus Limpakuwus Selalu Ramai Dikunjungi Wisatawan Hingga Sekarang
- Warga Kalibakung Minta Program Pemberdayaan Toga dan Produk Herbal Terus Berlanjut
Di Kopi Mukidi, para mahasiswa yang melakukan sebagai tugas mata kuliah Desain Komunikasi Pembangunan, bisa belajar secara langsung kepada pelaku UKM yang mampu bertahan dan mengembangkan usah akibat pandemi Covid-19.
“Para mahasiswa belajar secara langsung kepada para pelaku UKM untuk berinteraksi, merekontruksi dan menganalisis kesuksesaan pelaku UKM Kopi ini,” kata Adhi Iman Sulaiman.
Menurut Adhi Iman, para mahasiswa harus memahami penting dan strategisnya kewirausahaan dalam UKM Kopi yang unik, menarik dan produk kearifan lokal dalam memajukan pembangunan di pedesaan. Melalui kewirausahaan diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi generasi muda, mengembangkan potensi sumber daya sosial ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.
Melalui kegiatan ini, menurut Adhi Iman, output atau keluaran mahasiswa dapat mengidentifikasi, menganalisis dan membuat strategi atau model pemberdayaan kelembagaan UKM Kopi berbasis kearifkan lokal.
Setelah melakukan field trip, mahasiswa MIK Unsoed 2022 akan menuangkan dalam bentuk laporan, analisis dan presentasi mengenai UKM Kopi yang dikunjungi. Diharapkan laporan ini bisa dijadikan referensi untuk pengembangan usaha kopi yang dikunjungi maupun pengembangan UMKM sejenis di tempat lain.
Dihubungi terpisah, salah satu mahasiswa yang mengikuti field trip, Ustad Mukorobin, menyatakan sangat senang bisa belajar secara langsung ke pada pelaku UKM kopi Mukidi. Mengenai produksi kopi, pemasaran, mendesain merek dagang dan lainnya.
“Ini pengalaman baru, karena banyak hal baru yang saya ketahui dari para pelaku UKM Kopi. Bahwa pemberdayaan dan pengalaman seperti ini bisa diadopsi di tempat lain,” ujarnya. (prasetyo)
There is no ads to display, Please add some