beritabernas.com – “Maria: Dulu, Kini, dan Esok.” Itulah tema aktual sarasehan yang dimaksudkan untuk meneladan Bunda Maria dalam Pola Asuh Anak Lintas Generasi di Era Digital.
Sarasehan yang berlangsung di Aula Wisma Rosari Paroki Pugeran Yogyakarta ini digelar oleh Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Kota Yogyakarta, Minggu 9 Oktober 2022. FMKI Kota Yogyakarta menggandeng Organisasi Massa Katolik (Ormaskat) yang ada di Yogyakarta, yakni WKRI, Vox Point Indonesia Kota Yogyakarta, dan Iska Kota Yogyakarta. Sarasehan yang dihadiri sekitar 200 orang ini dibuka oleh Moderator FMKI Kota Yogyakarta Romo FX Sukendar Pr.
Untuk menjawab kegelisahan orangtua dalam mengasuh anak dan remaja di Era Digital ini, pantia menghadirkan tiga pembicara, yakni praktisi di bidang pengasuhan anak dan remaja serta praktisi pendidikan. Tiga narasumber itu adalah Tri Broto Nugroho, Angela Yeyen TD dan Romo Bernardus Singgih Guritno Pr.
Peserta sarasehan sebagian besar adalah ibu-ibu WKRI. Ketua Panitia Sarasehan yang juga Ketua WKRI Kota Yogyakarta Lena Rosana menyebutkan, sarasehan diikuti anggota WKRI dari 24 Ranting dan 45 Anak Ranting di Kota Yogyakrt. “Ibu-ibu paroki se Rayon Kota Yogyakarta dan Ketua Bidang Kemasyarakatan Paroki se Rayon Kota Yogyakarta juga ikut,” sebut Lena.
Ketua FMKI Kota Yogyakarta Bangun Putra Prasetya, menjelaskan, acara ini diselenggarakan oleh FMKI Kota Yogya bersama empat Ormaskat yang ada. “WKRI yang menjadi pengampu utama,” ungkap Bangun.
Dalam kesempatan itu Bangun juga menegaskan, FMKI Kota Yogya merupakan representasi Ormaskat yang ada di Kota Yogyakarta. FMKI Kota Yogyakarta mengemban amanah dari umat. “Kami mencari pemecahan masalah sosial yang ada di Kota Yogyakarta dengan sudut pandang nilai ajaran Kristus dan Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang,” tambahnya.
Salah satu hal yang mengemuka pada Bulan Rosario Oktober ini, adanya kegelisahan umat khususnya di kalangan kaum ibu dalam mendampingi putra putri di Era Digital yang tanpa batas ini.
Menurut Bangun, yang terpilih sebagai Ketua FMKI Kota Yogya beberapa bulan lalu, sebagai Rumah Bersama, FMKI Kota Yogyakarta bersama Ormaskat yang ada perlu mencari jawaban atas kondisi sosial generasi penerus Gereja, khususnya ke depan sampai tahun 2045. “Inilah Tahun Emas Indonesia. Gereja Katolik akan berkontribusi apa, khususnya dalam menyiapkan generasinya,” tegasnya.
Relasi dengan Anak
Dalam pemaparan materi, Romo Singgih Guritno menjelaskan bahwa dalam mendidik serta pola asuh anak di Era Digital saat ini yang terpenting adalah bagaimana orangtua mampu menjalin relasi dengan anak, baik sebagai sahabat dan juga sebagai orangtua.
Pembicara kedua Angela Yeyen TD menambahkan bahwa saat ini, arus informasi begitu cepat dan tidak terbendung. Kunci dari pola asuh anak di era saat ini yaitu dengan memberi kebebasan kepada anak, tetapi perlu ditekankan bahwa kebebasan yang bertanggung jawab baik kepada dirinya sendiri, keluarga ataupun orang lain. “Orangtua dilarang “melebeli” anak dengan karakter yang membuat si anak mengarah pada “label” tersebut,” katanya.
Selain itu Tri Broto Nugroho atau kerap disapa Cawu sebagai narasumber terakhir menjelaskan bahwa dalam mengasuh anak remaja saat ini tidak boleh disamakan dengan era dimana orangtuanya berasal. “Orangtua harus mengolah serta mengubah pola pikirnya sendiri atas anaknya. Sehingga anak tidak dibayangi dengan doktrin yang semakin menjadikan anak semakin lepas kontrol”. (AS)
There is no ads to display, Please add some