Oleh: E Septyana Dyah Susilowati Argryni
beritabernas.com – Indonesia memiliki kekayaan alam yang indah yang dapat mendukung sektor pariwisata secara berkelanjutan. Keindahan alam Indonesia yang terkenal di mancanegara adalah pantai yang tersebar di banyak wilayah Indonesia, gunung yang bisa dinikmati untuk mendaki, cagar budaya yang menyimpan berbagai sejarah seperti candi, kraton, museum dan lainnya.
Kita bangga menjadi warga negara Indonesia karena ibu pertiwi memiliki warisan budaya sangat banyak dan tradisi yang unik sehingga dapat menjadi daya tarik wisata di Indonesia.
Indonesia memiliki potensi besar sebagai tempat destinasi wisata yang memberikan manfaat bagi masyarakat lokal sekitar lokasi wisata dan menciptakan lapangan kerja bagi pelaku UMKM baik di sektor perdagangan, jasa, makanan dan minuman.
Di antara destinasi wisata di Tanah Air, ada Rowo Jombor di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Destinasi wisata ini sebagai bukti nyata bahwa wisata berbasis air (water-based tourism) mampu menjadi penggerak ekonomi lokal yang efektif.
Destinasi wisata yang menawarkan pengalaman wisata air yang unik dan memikat ini berada di lokasi strategis di Dukuh Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Perahu Wisata
Keunikan Rowo Jombor terletak pada perpaduan wisata air tradisional dan modern yang dikelola secara kreatif oleh masyarakat setempat. Para pengunjung dapat menikmati perahu wisata dengan beragam pilihan, mulai dari perahu rakit tradisional dengan tarif Rp 10.000 per orang hingga speedboat modern berkapasitas empat orang seharga Rp 70.000.
Setiap perahu dirancang dengan tema berbeda, ada yang berbentuk bebek, dihias ornamen cinta atau dipercantik dengan motif bunga. Pengunjung yang ingin menikmati perahu bisa memilih bentuknya. Perahu aktif pada sore hari sampai malam hari mengelilingi sekitar kawasan daerah Rowo Jombor. Wisata perahu ini dapat menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Yang tak kalah menarik adalah kehadiran warung apung yang tersebar di sepanjang area Rowo Jombor. Dengan kisaran harga Rp 40.000-Rp55.000 per paket makanan, pengunjung dapat menikmati kuliner lokal sambil merasakan sensasi bersantap di atas air. Pengalaman gastronomi ini menjadi nilai tambah yang memadukan cita rasa lokal dengan suasana alam yang eksotis.
Dari sisi infrastruktur, Rowo Jombor dilengkapi fasilitas memadai seperti area parkir luas, mushola, toilet, dan sistem audio untuk informasi dan hiburan. Aksesibilitas yang baik dengan jalan beraspal dan petunjuk arah yang jelas semakin memudahkan wisatawan untuk menjangkau lokasi ini.
Posisi strategis Rowo Jombor semakin diperkuat dengan keberadaan destinasi wisata pendukung di sekitarnya. Bukit Sidoguro yang berjarak 850 km menawarkan spot fotografi dengan latar belakang Waduk Rowo Jombor yang membentang di bawahnya, serta lanskap pegunungan dan perbukitan yang memukau.
Tidak jauh dari Rowo Jombor, bisa dijumpai pula Desa Wisata Bayat dengan sentra kerajinan gerabahnya. Di lokasi tersebut banyak terdapat perajin hasil tangan tanah liat yaitu gerabah yang membuat gerabah dalam bentuk gelas, piring, guci dan lainnya.
- Dinamika Pasar Properti di Yogyakarta, Antara Investasi atau Hunian
- Potensi Ekonomi Pariwisata di Sumba
- Peran Budaya dalam Daya Tarik Ekonomi Bali
Tak ketinggalan, terdapat destinasi religi seperti Makam Sunan Bayat Ki Ageng Pandanaran. Lokasi makam sekitar 6,5 km dari Rowo Jombor. Makam ini merupakan salah satu situs bersejarah dan tempat ziarah penting bagi masyarakat Jawa Tengah. Selain itu, juga terdapat tempat ziarah agama Katolik yaitu Gua Maria Marganingsih Bayat, yang terletak 8,5 km dari Rowo Jombor, menambah variasi pilihan wisata bagi pengunjung.
Dampak ekonomi
Dari perspektif ekonomi, keberadaan Rowo Jombor telah menciptakan multiplier effect yang signifikan. Selain membuka lapangan kerja bagi pelaku UMKM, destinasi ini juga mendorong pertumbuhan sektor perdagangan, jasa wisata, dan industri makanan-minuman. Yang lebih penting, terjadi peningkatan pendapatan rata-rata pelaku usaha wisata dan stimulus pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.
Pengembangan wisata Rowo Jombor diperlukan karena dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal. Penguatan branding destinasi melalui identitas visual yang kuat dan kampanye promosi terintegrasi menjadi prioritas.
Pemanfaatan media sosial dan platform digital perlu dioptimalkan untuk menjangkau wisatawan yang lebih luas. Peningkatan kualitas layanan melalui pelatihan dan sertifikasi kompetensi pelaku wisata juga tak kalah penting.
Inovasi produk wisata seperti pengembangan paket wisata terpadu dan integrasi dengan wisata edukasi dapat menjadi nilai tambah yang menarik. Potensi wisata Rowo Jombor ini perlu terus dikembangkan demi kemajuan ekonomi masyarakat Klaten. (E Septyana Dyah Susilowati Argryni, Program Studi Ekonomi Universitas Sanata Dharma)
There is no ads to display, Please add some