Mesin Pirolisis, Mengolah Sampah Plastik Menjadi Bensin dan Solar

beritabernas.com – Sampah plastik sebenarnya bukan menjadi masalah berarti bila kita kreatif mengolahnya. Bahkan dengan menggunakan mesin pirolisis, sampah plastik yang biasanya ditumpuk bahkan dibuang begitu saja, bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, seperti bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin dan solar.

Pemimpin Bank Sampah Go Green Cupuwatu, Purwomartani, Kalasan, Sleman, mengatakan, 1 kilogram sampah plastik bisa menghasilkan 1 liter BBM berupa bensin atau solar. Selain menghasilkan BBM, sampah plastik yang diolah dengan mesin pirolisis itu juga menghasilkan gas propilin dan karbon hitam.

BACA BERITA TERKAIT:

“Bensin dan solar dari hasil olahan sampah plastik selama ini kami gunakan untuk bahan bahan bakar mobil operasional kami dan ditampung untuk bahan bakar diesel yang dipakai pada acara Get the Fest: Suara Nusantara pada Oktober 2024. Sedangkan karbon hitam (black carbon) atau ampas plastik yang sudah diolah menjadi BBM selain digunakan untuk media tanam, juga bisa menjadi batu bata, bahan baku tinta dan merchandise setelah dicampur dengan bahan-bahan lainnya,” kata Fransiska Dina ketika ditemui beritabernas.com di tempat pengolahan sampah plastik menjadi BBM yang juga “Kantor” Bank Sampah Go Green di Dusun Cupuwatu, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Selasa 2 Juli 2024.

KH Kholil Bisri, Ketua Paguyuban Peduli Sampah Gunturmadu DIY, (kanan) bersama tokoh masyarakat DIY Hendrikus Mulyono foto di samping mobil operasional Bank Sampah Go Green Cupuwatu yang menggunakan BBM hasil olah sampah plastik. Foo: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Dina-sapaan Fransiska Dina-mesin Pirolisis yang diminjam dari Yayasan Get Plastik Bali berkapasitas 20 kilogram sampah plastik. Sebelum dimasukkan ke dalam mesin, sampah plastik dicacah dan dipress. Sampah plastik yang sudah dicacah dan dipress itu kemudian dimasukkan ke dalam mesin Pirolisis dengan suhu 300 derajat celsius. Dalam waktu sekitar 3 jam, sampah plastik sudah bisa menghasilkan bensin atau solar serta karbon hitam.

Meski berkapasitas 20 kilogram sampah plastik untuk sekali produksi, namun menurut Dani, karena saat ini belum ada mesin pencacah atau mesin press yang bisa dipinjam maka bahan baku sampah plastik dilakukan press manual dengan tekanan kekuatan tangan sehingga mesin mampu menampung kurang lebih 12-14 kg per produksi sekali produksi dan menghasilkan 12-14 liter BBM.

Saat ini dalam sehari mereka baru melakukan 1 kali produksi. “Karena saat ini BBM yang dibutuhkan adalah solar maka proses pengolahan lebih difokuskan untuk menghasilkan solar. Mesin pirolisis ini juga bisa menghasilkan bensin, gas propilin dan juga karbon hitam,” kata Dani.

Apa itu pirolisis?

Menurut Dani, pirolisis atau thermolisis yakni pemanasan tanpa adanya kimia dengan proses dekomposisi oksigen. Material mentah (sampah plastik, red) akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas.

Fransiska Dani (kanan) bersama pengelola dan pengunjung bank sampah. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

“Mesin pirolisis yang dikembangkan dan digunakan ini merupakan inovasi low-tech yang mudah dioperasikan oleh siapa pun atau oleh publik secara luas. Mesin pengubah sampah plastik menjadi BBM ini menggunakan metode destilasi kering dengan hasil akhirnya adalah BBM berupa solar dan bensin, gas propilin dan residu karbon hitam,” kata Dani seraya menyebut sampai saat ini Yayasan Get Plastik Bali memiliki 15 prototipe mesin propilis.

Lalu, mengapa sampah plastik yang diolah menjadi BBM? Menurut Dani, karena sampai saat ini Indonesia menjadi penghasil sampah terbanyak kedua di dunia dan komposisi timbunan tersbesar di Indonesia adalah sampah plastik.

Selain itu, karakteristik plastik yang sulit terurai dan kandungan kimianya dapat membahayakan lingkungan dan makhluk hidup.

Plastik itu sendiri adalah berbagai macam benda yang berbahan sintetis atau semi sintetis. Plastik sendiri berbahan utama polimer. Selain itu, beberapa plastik sebenarnya berasal dari minyak bumi yang berbentuk cair, kemudian diolah menjadi bentuk baru seperti plastik yang kita temui sehari-hari. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *