OJK Mendorong Peningkatan Literasi Keuangan Masyarakat untuk Menjaga Ketahanan Ekonomi

beritabernas.com – Dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Pelaku Usaha Sektor Keuangan (PUSK) dan Kementerian atau Lembaga terkait.

Hal ini antara lain dilakukan melalui pencanangan Bulan Literasi Keuangan 2025 yang dimulai Selasa 27 Mei 2025. Kick-off Bulan Literasi Keuangan 2025 di Yogyakarta, Selasa 27 Mei 2025, diisi dengan kegiatan Edukasi Keuangan kepada Tenaga Lini Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN dalam rangka kick-off Bulan Literasi Keuangan

Kegiatan diikuti 200 peserta yang terdiri dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di wilayah DIY.

Menurut Eko Yunianto, Kepala OJK DIY, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) BKKBN di DIY perlu diberikan edukasi keuangan untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi sekaligus mendorong mereka menjadi Duta Literasi Keuangan.

Pemukulan kentongan menandai kick off Bulan Literasi Keuangan. Foto: Humas OJK

Karena itu, ia berharap setelah diberikan edukasi, para penyuluh dapat menciptakan multiplier effect
peningkatan literasi keuangan dan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Eko mengatakan bahwa PKB dan PLKB BKKBN di DIY didorong untuk menjadi Duta Literasi Keuangan dengan mempertimbangkan alasan strategis di antaranya akses dan kepercayaan masyarakat, kedekatan emosional dengan masyarakat, maupun optimalisasi sumber daya pemerintah.

Dikatakan Eko, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025,
indeks Literasi Keuangan mencapai 66,46 persen, sedangkan indeks Inklusi Keuangan mencapai 80,51 persen.

Artinya, menurut Eko, sekitar 66 dari 100 penduduk telah memahami manfaat dan risiko dari produk/ layanan jasa keuangan, dan sekitar 80 dari 100 penduduk Indonesia sudah mempunyai akses ke produk/layanan jasa keuangan formal.

Hasil SNLIK tahun ini telah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, namun OJK masih terus berupaya untuk memperkecil gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan dengan berbagai program dan kebijakan.

BACA JUGA:

Untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi Keuangan di Indonesia, menurut Eko, pada 22 Agustus 2024, OJK telah mencanangkan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) yang bertujuan untuk mengorkestrasi dan meningkatkan sinergi pelaksanaan kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.

OJK berkolaborasi dengan stakeholder antara lain Pelaku Usaha Sektor Keuangan (PUSK) dan Pemerintah Daerah melalui TPAKD untuk menyukseskan program GENCARKAN yang salah satu kegiatannya berupa penyelenggaraan Bulan Literasi Keuangan. Rangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Literasi Keuangan akan dilakukan sejak bulan Mei hingga puncaknya di bulan Agustus 2025 pada peringatan Hari
Indonesia Menabung (HIM).

Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN Sukaryo Teguh Santoso juga menyampaikan bahwa kegiatan kick-off Bulan Literasi Keuangan yang diinisiasi oleh OJK bukan sekadar kampanye formal melainkan aksi nyata untuk embekali masyarakat agar mampu mengatur pengeluaran, menabung untuk masa depan, serta memanfaatkanproduk/layanan keuangan yang aman, legal dan sesuai kebutuhan.

Sementara Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono mengapresiasi kegiatan edukasi keuangan kepada Tenaga Lini Lapangan BKKBN yang diselenggarakan oleh Kantor OJK DIY bekerja sama dengan Kantor BKKBN DIY maupun PUSK.

“Saya meyakini, literasi keuangan bukan sekadar pengetahuan, namun kekuatan pemberdayaan. Untuk itu, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada OJK khususnya maupun BKKBN dan juga Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang turut terlibat dalam kegiatan hari ini. Mari kita bangun ekosistem inklusi keuangan yang progresif, partisipatif, dan membumi, demi DIY yang mandiri secara ekonomi dan unggul secara sosial budaya.’’ kata Beny.

Acara peluncuran Bulan Literasi Keuangan 2025 di Hotel Grand Keisha Yogyakarta, Selasa 27 Mei 2025. Foto: Humas OJK

Sementara Kepala BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah menyampaikan bahwa PKB dan PLKB BKKN di DIY merupakan garda terdepan yang menjalankan fungsi edukasi, advokasi maupun fasilitasi dalam pelaksanaan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) di tingkat akar
rumput.

Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terkait pengelolaan keuangan, maka ketahanan ekonomi keluarga akan menguat, dan pada akhirnya mendukung kualitas hidup keluarga di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Vice President Regional Business Partner Head Region 7 Jawa Tengah dan DIY PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Fatkhunnizham Asfihany dan Kepala Departemen Non Gadai PT Pegadaian (Persero) Area Yogyakarta Sthanu Kumarawarman. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *