Orangtua Siswa: SMA BOSA Mampu Mengubah Karakter Peserta Didik Menjadi Lebih Baik

beritabernas.com – SMA BOPKRI I (BOSA) Yogyakarta dinilai mampu mengubah karakter peserta didik menjadi lebih baik. Anak yang berasal dari lingkungan budaya yang keras bahkan kasar bisa berubah menjadi lembut dan sopan.

Setidaknya ini diakui Mikawati Tarigan, ibu kandung dari Yosef Monier Nababan, salah satu siswa SMA BOSA asal Medan, Sumatera Utara yang menjadi peserta program internasional BOSA-AIS Australia.

Baca juga: SMA BOSA Kembali Melepas Siswa Peserta Program Internasional BOSA-AIS Australia

Saat menghadiri acara pelepasan anaknya ke Australia mengikuti program internasonal BOSA-AIS Australia, Mikawati Tarigan yang seorang guru dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada SMA BOSA yang telah mendidik anak bungsunya itu menjadi lebih baik, lebih lembut dan sopan.

Menurut Mikawati Tarigan karakter anak-anaknya yang sekolah di Yogyakarta, khususnya di SMA BOSA, berubah total dari biasanya kasar-kata yang digunakan Mikawati Tarigan-menjadi lembut dan sopan. Maka ketika mereka kembali ke kampung halaman, warga sekitar atau tetangganya heran kok anak-anaknya sopan-sopan dan lembut. Bahkan mereka menilai hal itu sebagai sesuatu yang aneh.

Kepala SMA BOSA Sartana (kanan) bersama Yosef Monier Nababan.(tengah) dan Mikawati Tarigan. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

“Saya sendiri pun masih susah untuk beradaptasi, seperti bertata krama seperti di sini, ya karena lingkungan yang berbeda. Bagi yang tidak terbiasa mungkin itu kurang menyenangkan. Sebagai orangtua saya mohon maaf, karena tradisi kami memang mungkin agak kasar. Namun, setelah anak-anak belajar di Jogja, khususnya di SMA BOSA, karakter mereka berubah menjadi lembut dan sopan,” kata Mikawati Tarigan.

Menurut Mikawati, tabiat atau karakter anak-anaknya berubah total setelah belajar di Jogja. Karena itu, ia sangat bersyukur bisa menyekolahkan anak-anaknya di Jogja dan berhasil mengubah karakter anak-anaknya setelah disekolahkan di Jogja.

Kepala SMA BOSA Sartana (tengah/baju putih) bersama para guru program internasional BOSA-AIS foto bersama Yosef Monier Nababan dan ibunya Mikawati Tarigan (ketiga dari kiri/baju merah) pada acara pelepasan siswa peserta Program Internasional BOSA-AIS. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

“Ini merupakan cita-cita saya untuk mengubah karakter anak-anak menjadi lebih baik. Mereka disekolahkan di Jogja untuk mengikis sifat-sifat yang kurang baik. Dengan adanya perpaduan budaya atau akulturasi budaya bisa menghasilkan suatu pribadi yang baru, yang lebih baik. Jadi saya bersyukur bisa menyekolahkan anak-anak di Jogja,” kata Mikawati Tarigan dengan logat Batak yang sangat kental.

Mikawati juga berterima kasih kepada SMA BOSA yang telah mendidik anak-anaknya sehingga berhasil, bahkan anak bungsunya, Yosef Monier Nababan, bisa diterima dan mengikuti program internasional BOSA-AIS di Australia. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *