Paus Fransiskus: Jangan Lelah Bermimpi dan Bangun Peradaban Perdamaian

beritabernas.com – Paus Fransiskus meminta umat Katolik agar tidak lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban yakni perdamaian. Selain itu, ia meminta agar umat Katolik terus memperlihatkan kebaikan budi dan hati dengan senyum khas yang membedakan Anda untuk menjadi pembangun persatuan dan perdamaian. 

“Saudara dan saudari, saya juga hendak berkata kepada Anda, kepada bangsa ini, kepada Nusantara yang mengagumkan dan beranekaragam ini, janganlah lelah berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian. Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan,” ajak Paus Fransiskus di depan 86.000 umat yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Madya Jakarta, Kamis 5 September 2024.

Paus Fransiskus memimpin misa agung di Stadion GBK. Foto: Istimewa

Paus juga meminta agar umat Katolik terus memperlihatkan kebaikan budi dan hati dengan senyum khas yang membedakan Anda untuk menjadi pembangun persatuan dan perdamaian. Di depan puluhan ribuan umat, Paus Fransiskus juga mendorong umat Katolik untuk menaburkan kasih dengan penuh keyakinan menempuh jalan dialog.

“Dengan demikian, Anda akan menyebarkan aroma harapan di sekeliling Anda. Ini adalah keinginan yang diungkapkan baru-baru ini oleh uskup-uskup Indonesia dan saya juga ingin untuk melibatkan seluruh umat Indonesia,” kata Paus asal Argentina ini seraya meminta umat Katolik agar berjalan bersama guna kebaikan gereja dan masyarakat.

BACA JUGA:

Paus Fransiskus juga mengajak umat Katolik untuk menghidupi dua sikap mendasar yang memampukan kita menjadi murid-murid Yesus yaitu mendengarkan sabda dan menghidupi sabda. Mendengar sabda karena semua hal berasal dari mendengarkan, dari membuka diri kita kepada-Nya, dari menyambut anugerah berharga dari persahabatan dengan-Nya. 

Setelah mendengar sabda, kata Paus, penting untuk menghidupi sabda yang telah kita terima, bukan sekadar menjadi pendengar yang sia-sia dan menipu diri kita sendiri (Yak 1:22).

“Tidak sekadar mendengar dengan telinga tanpa membuat sabda itu masuk ke dalam hati dan mengubah cara pikir kita, cara merasa, dan bertindak. Sabda yang dianugerahkan, dan yang kita dengar, perlu dijalankan untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik,” kata Paus Fransiskus. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *