Pekan Dewantara 2022 Merefleksikan Tamansiswa sebagai Simbol Harapan Persatuan

beritabernas.com – Komunitas Cakra Dewantara bekerja sama dengan Museum Dewantara Kirti Griya (MDKG) menggelar open house Museum Dewantara Kirti Griya mewarnai seabad usia Perguruan Tamansiswa dan Hari Pahlawan 2022. Kegiatan ini mewadahi anak-anak muda untuk mengeksplorasi museum dan ajaran Ki Hadjar Dewantara.

Penyelenggaraan Pekan Dewantara 2022 sangat spesial karena bertepatan dengan momen seabad usia Perguruan Tamansiswa sehingga konsep acara berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni dilakukan Open House Museum Dewantara Kirti Griya.

Baca juga:

Kepala Museum Dewantara Kirti Griya Sri Muryani ketika membuka acara open house mengatakan, pameran dalam Pekan Dewantara 2022 mengusung tema Wringin ing Madya Rudraning Nagari yang merefleksikan Tamansiswa sebagai simbol harapan persatuan di tengah kondisi negeri yang dinamis dan derasnya arus perubahan zaman.

Selain itu, pameran ini juga mengulas peran alumni dan pamong Tamansiswa yang berasal dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Kemudian, ada pula paparan informasi mengenai persinggungan dan kolaborasi yang dilakukan Tamansiswa dengan berbagai instansi dan organisasi, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammadiyah, Santiniketan (sekolah yang didirikan Rabindranath Tagore di India), ASRI (saat ini ISI Yogyakarta), SMA Taruna Nusantara dan sebagainya.

Ki Priyo Dwiarso (Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta dan Murid Ki Hadjar Dewantara) mengisi kegiatan Bedah Koleksi Sesi 1. Foto: Istimewa

Ketua Kanitia Pekan Dewantara 2022 Isradina Paricha yang akrab disapa Syeean dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Sabtu 12 November 2022, mengatakan, beberapa rangkaian kegiatan mulai dari pameran, bedah koleksi dan screening film.

Acara pembukaan dimeriahkan dengan dolanan anak bersama tamu undangan dari perwakilan alumni, pamong (guru) sekolah Tamansiswa serta Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST). Kemudian, peserta yang hadir mulai dari yang berusia taman kanak-kanak sampai dewasa mengikuti tour melihat pameran di teras dan berkeliling masuk ke museum.

Menurut Syeean, rangkaian acara Pekan Dewantara 2022 juga diisi dengan bedah koleksi piano Ki Hadjar Dewantara, yang terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama menghadirkan narasumber Ki Priyo Dwiarso selaku Ketua Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Selain bercerita tentang pengalaman saat menjadi murid Ki Hadjar Dewantara, Ki Priyo Dwiarso juga memainkan tembang Kinanthi Sandoong menggunakan piano yang merupakan koleksi masterpiece museum. Ini menjadi simbol betapa multitalentanya Ki Hadjar Dewantara.

“Tidak hanya pendidik, ia juga trampil dalam bidang kesenian. Hal ini juga dibuktikan oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai orang Jawa pertama yang berhasil mengubah tangga nada gamelan ke tangga nada balok saat ia sedang di Belanda,” kata Ki Priyo Dwiarso.

Widyawati (Cucu Ki Hadjar Dewantara) dan Cak Lis (Pendiri Laboratorium Sariswara) dalam kegiatan Bedah Koleksi Sesi 2. Foto: Istimewa

Narasumber lainnya, Listyo H Krisnarjo, Pendiri Laboratorium Sariswara, yang akrab disapa Cak Lis, banyak membagikan pengalaman mengenai pendirian Sariswara, sebuah pengejawantahan dari tiga pilar pendidikan yang dikonsepkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu wiraga, wirasa, wirama dalam konsep besar Sistem Among Ki Hajar Dewantara

Dalam sesi yang dipandu oleh Aulia Rachma Diah, Duta Museum Dewantara Kirti Griya ini, diwarnai dengan kemerduan permainan piano Hapsari Satya Lestari, istri Cak Lis. Ia memainkan tembang Kinanthi Sandhoong. Pada sesi ini juga dihadiri oleh salah satu cucu Ki Hadjar Dewantara, Widyawati, yang secara khusus turut mengapresiasi kegiatan pada Pekan Dewantara 2022.

Acara penutupan Pekan Dewantara 2022 diisi dengan agenda Screening Film berupa nonton bareng dan diskusi. Berkolaborasi dengan komunitas Javania Films Indie, acara tersebut memutar dua film yakni Equality in All Things dan Kinanthi.

Screening Film menghadirkan tiga narasumber yakni Putri Intan Renongtias (Sutradara Film Equality in All Things), Shaggil Mahara (Produser, Tim Produksi, Javania Films Indie) serta Andika Wahyu Adi Putra (Pembuat Film, Penulis dan Peneliti Seni). Dua film tersebut meninggalkan kesan di benak penonton.

Diskusi berjalan seru dan hidup berkat para peserta yang sangat aktif memberikan tanggapan dan berbagi pandangan. Salah seorang penonton, Triana Nur Shoimah, bahkan menyampaikan, “Nggak bisa move on dari Screening Film ‘Equality in All Things’.

Keramaian suasana saat sesi screening film. Foto: Istimewa

Ia berharap gerakan inklusif semakin dapat terimplementasi, tidak hanya menjadi isu sebagaimana yang dicita-citakan Ki Hadjar Dewantara.

Pekan Dewantara 2022 yang merupakan buah kerja sama Komunitas Cakra Dewantara dan Museum Dewantara Kirti Griya ini didukung oleh berbagai pihak di antaranya Pegadaian Cabang Sentul, Neutron Cabang Yogyakarta, Waroeng Spesial Sambal (SS), Grainisme Artwork, PKBTS (Persatuan Keluarga Besar Tamansiswa), PASTI (Paguyuban Alumni Siswa Tamansiswa Ibu Pawiyatan) serta tokoh dan keluarga Tamansiswa lainnya. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *