beritabernas.com – Peluang untuk bekerja di luar negeri kini sangat terbuka. Hal ini juga sekaligus untuk mengatasi lonjakan pencari kerja di Tanah Air. Tenaga kerja yang dibutuhkan pasar luar negeri terutama angkatan kerja yang sudah menguasai skill seperti mekanik, menjahit, memasak, tenaga bantu kesehatan dan sebagainya.
“Dari aspek penghasilan tenaga kerja asal Indonesia cukup memadai. Jaminan kesejahteraan lainnya juga terbilang bagus,” kata Dra Diah Andarini Widiastuti, Kepala Unit Pelaksana Teknis BP2MI DIY, sebagai narasumber utama Sosialisasi Peluang Kerja di Luar Negeri yang dilaksanakan di LPP Convention Hotel Demangan Yogyakarta, Selasa (31/5/2022).
Sosialisasi yang diadakan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yng didukung Kementrian BUMN, BPJS Ketenagakerjaan, Bank BNI dan Ormas Barikade 98 ini diikuti 200 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di DIY.
Menurut Diah Andarini Widiastuti dalam rilis yang diterima beritabernas.com dari Widihasto Wasana Putra Rabu 1 Juni 2022, negara tujuan yang membutuhkan tenaga kerja Indonesia tak terbatas kawasan Asia tapi juga Eropa dan Amerika, seperti Singapura, Korea Selatan, Thailand, Jepang, Jerman, Belanda, Inggris, Arab Saudi, Amerika dan sebagainya.
Ditegaskan bahwa BP2MI terus melakukan pembinaan dengan lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja untuk memastikan pelindungan hukum dan terpenuhinya hak-hak para tenaga kerja migran.
Sementara Ketua Panitia Andreas Andi Bayu mengatakan organisasi masyarakat Barikade 98 memiliki kepedulian pada sektor dunia kerja. Salah satu amanat konstitusi adalah memajukan kesejahteraan umum. Oleh sebab itu semua komponen bangsa perlu bergandengan tangan untuk mengatasi isu-isu kemiskinan salah satunya dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Kegiatan sosialisasi peluang kerja di luar negeri yang diselenggarakan ini diharapkan dapat mendorong angkatan kerja mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan penguasaan skill. “Skill menjadi kata kunci kesuksesan di dunia kerja,” katanya.
Menurut Andreas meski DIY selama ini bukan termasuk kantong tenaga migran namun di sini terdapat banyak sekolah kejuruan yang menghasilkan angkatan kerja yang siap menjawab kebutuhan permintaan dari luar negeri.
Andreas mengatakan pihaknya mengapresiasi tingginya antusias peserta. Pihak panitia bahkan sampai menolak calon peserta mengingat keterbatasan kuota peserta. Ia berharap ke depan sosialisasi semacam ini semakin intensif dilakukan baik oleh BP2MI maupun otoritas terkait lainnya.
Salah seorang peserta yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nocholaus mengatakan senang dapat mengikuti sosialisasi. Ia memperoleh berbagai informasi perihal peluang kerja di luar negeri. Kerja di luar negeri menurutnya memberikan harapan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some