Pemimpin Baru Harus Mampu Membenahi Jogja Menjadi Kota yang Bersih, Berbudaya dan Bermartabat

beritabernas.com – Saat ini kondisi Jogja sangat memprihatinkan, terutama masalah sampah yang belum teratasi. Sementara pada November 2024, Kota Yogyakarta mengikuti kontestasi politik serentak secara nasional berupa Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Yogyakarta.

Karena itu, banyak pihak berharap pemimpin baru yang terpilih dalam Pilwalkot 2024 adalah figur yang mampu membenahi Kota Yogyakarta. Dengan demikian diharapkan dalam 5 tahun ke depan, Yogyakarta akan menjadi kota yang bersih, berbudaya, bermartabat dan berkemajuan.

Menurut Bakal Calon (Balon) Wali Kota Yogyakarta Gunawan Hartono S. Sos dan Balon Wakil Wali Kota Yogyakarta Ariyanto SE MMPar dalam acara udar gagasan di sebuah warung kopi Jalan Kiai Mojo Yogyakarta, Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dan pusat kebudayaan Jawa, harus berbenah diri untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.

Untuk itu, pemimpin baru bersama pemerintah dan masyarakat harus dapat mengambil langkah strategis dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai kota yang bersih, berbudaya, bermartabat dan berkemajuan. 

Gunawan Hartono S. Sos (kiri) dan Ariyanto SE MMPar melakukan salam komando. Foto: Istimewa

Gunawan Hartono yang akrab dipanggil Kawier adalah kader PDIP Kota Yogyakarta yang juga aktivis gerakan politik tahun 1990 dan mantan anggota GMNI UGM. Ia juga menjadi pengurus DPC PDIP Kota Yogyakarta 2010-2015 dan Tenaga Ahli anggota DPR RI A-218 dari Fraksi PDIP. Sementara Ariyanto SE MMPar yang akrab disapa Arya adalah penggiat pariwisata dan UMKM Yogyakarta sekaligus Dosen Universitas BSI dan Akademi Pariwisata API Yogyakarta. Ia juga menjadi Direktur Utama PT Jogkem Grup. 

Dalam udar gagasan tersebut, Arya Ariyanto mengaku akan menjadikan Kota Yogyakarta sebagai destinasi wisata unggul yang berkelanjutan, berdaya saing, berwawasan budaya lokal serta menjadi pusat pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ia juga akan melakukan pengentasan pengangguran guna mewujudkan masyarakat makmur sejahtera.

“Syarat mutlak Jogja unggul dalam pariwisata, budaya dan pendidikan adalah Jogja harus bersih dari sampah. Ini menjadi target utama kita,” kata Arya.

Ia mengatakan, ke depan Pemerintah Kota Yogyakarta harus menggiatkan program “Jogja Bersih”. Program ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari pelajar hingga kalangan profesional, dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan secara periodik.

BACA JUGA:

Langkah berikutnya adalah pelestarian budaya. Sebagai kota dengan kekayaan budaya yang luar biasa, Yogyakarta terus melestarikan dan mengembangkan seni dan tradisi lokal. Festival seni dan budaya digelar secara rutin untuk mempromosikan kebudayaan kepada generasi muda dan wisatawan. “Sekolah-sekolah juga diimbau untuk memasukkan kurikulum berbasis budaya lokal, sehingga nilai-nilai luhur tetap terjaga,” tambah Arya.

Untuk menjaga martabat dan integritas kota, pemerintah dan masyarakat berkomitmen memberantas praktik-praktik yang merusak citra kota. Salah satunya adalah dengan memperketat regulasi mengenai bangunan bersejarah dan ruang publik, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya.

Di akhir udar gagasan, Arya menegaskan bahwa kemajuan teknologi dan inovasi merupakan hal penting yang harus dilaksanakan. Jogja tidak hanya ingin menjadi kota yang nyaman ditinggali, tetapi juga kota yang berkemajuan. Investasi dalam infrastruktur teknologi dan inovasi menjadi prioritas utama.

Smart city initiative telah diluncurkan dengan pengembangan berbagai aplikasi layanan publik yang memudahkan akses informasi dan layanan bagi warga. Selain itu, inkubator bisnis dan startup semakin banyak bermunculan, memberikan ruang bagi anak muda untuk berkreasi dan berinovasi.

Gunawan Hartono S. Sos (kiri) dan Ariyanto SE MMPar duduk bersama dalam udar gagasan. Foto: Istimewa

Sementara Gunawan Hartono, politikus alumnus Fisipol UGM ini mengatakan bahwa Jogja ke depan bukan hanya bersih dari sampah, namun juga mesti bersih dari korupsi dalam tata kelola pemerintahan. Pemerintah kota dalam melayani warganya mesti dipimpin oleh seorang wali kota yang memahami dan mendasarkan pada nilai-nilai demokrasi sesuai dengan budaya masyarakat Jogja.

“Meningkatkan indeks kebahagiaan warga masyarakat merupakan salah satu upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah kota Jogja,” tegas Kawier.

Terkait dengan pariwisata, Kawier mengatakan Kota Yogyakarta secara fisik adalah sebuah kota tua (heritage) yang tertata apik sehingga di setiap sudut kota adalah destinasi, dan setiap peristiwa adalah atraksi. Sebagai kota budaya dan tujuan wisata, semestinya masyarakat setempat menampilkan ciri-ciri sebagai wong Jogja yang ramah, humanis, jujur, disiplin, toleran, berpikiran maju dan berperilaku modern serta memanfaatkan segenap kelebihan kotanya itu. (*)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *