beritabernas.com – Pendopo Crew mengedukasi Staf BRI Corporate University tentang konservasi satwa liar, Selasa 9 Desember 2025. Kegiatan yang didukung oleh Makorem 072/ Pamungkas ini dalam rangka untuk mengatasi stigma berbisa dan menanamkan kesadaran ekologi di DIY.
“Kami dari Pendopo Crew merasa bangga atas kesempatan istimewa yang diberikan oleh BRI Corporate University Yogyakarta dengan menggelar sesi intensif edukasi satwa liar di lingkungan kerja mereka, dengan fokus pada pentingnya konservasi dan pemahaman terhadap ular,” kata Apriyani Nawasari, wakil dari Pendopo Crew.
Baca juga:
- Tanamkan Cinta Satwa Sejak Dini, Pendopo Crew Kenalkan 20 Jenis Ular pada SDN Widoro
- Saka Bhayangkara Kwartir Cabang Kota Yogyakarta Latihan Bersama Pendopo Crew
Ia mengatakan bawah acara ini terasa semakin spesial karena mendapat dukungan langsung dari 4 personil Makorem 072/ Pamungkas. Dikatakan, isu konservasi bukan hanya tugas pegiat lingkungan, tetapi juga elemen penting dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) institusi besar. “Misi kami adalah melawan stigma bahwa semua ular berbisa,” kata Apriyani.

Dalam kegiatan edukasi itu, Pendopo Crew membawa 20 ekor ular, termasuk spesimen unik seperti Ratic Albino, Molu Hypo hingga ular berbisa tinggi Welang (Bungarus Candidus) untuk memberikan pengalaman nyata dan mematahkan stigma di kalangan staf korporat.
“Ini bukan tentang ketakutan, tapi tentang pengetahuan. Kami, Pendopo Crew, ingin staf tahu bahwa sebagian besar ular tidak berbisa dan berperan vital sebagai pengendali hama. Stigma ‘semua ular berbahaya’ harus diatasi dengan edukasi yang benar,” kata Apryani lagi.
Menurut Apriyani, pihaknya fokus mengajarkan identifikasi. Dengan bantuan Daniel, Rizky dan Gavriel sebagai handler, peserta dapat melihat langsung perbedaan ciri-ciri antara ular yang aman (seperti Koros, Jali dan Kopi) dengan ular berbisa yang memerlukan kehati-hatian (Cincin Emas dan Cincin Perak).

Ia mengatakan, kehadiran personil Makorem 072/ Pamungkas memperkuat pesan bahwa keselamatan dan lingkungan saling terkait. Dicko, anggota tim, menekankan nilai dari kolaborasi lintas sektor ini.
“Kami mengapresiasi kolaborasi ini. Dukungan dari Makorem menunjukkan bahwa menjaga ekosistem adalah bagian dari tanggung jawab keamanan. Staf BRI Corporate University kini dibekali pengetahuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, ramah satwa, dan sadar ekologi,” kata Dicko.
Kegiatan berjalan lancar dan kondusif. Pihaknya sangat puas melihat antusiasme tinggi dari para staf BRI Corporate University yang aktif bertanya dan berinteraksi. Ini menunjukkan adanya kebutuhan nyata akan edukasi konservasi di sektor korporat di Yogyakarta.
Ia berharap, langkah BRI Corporate University ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk mengintegrasikan kesadaran lingkungan dan konservasi ke dalam program kerja mereka. (*/phj)
There is no ads to display, Please add some