Pengelola Perlu Mengembangkan Museum untuk Mendukung Pendidikan dan Pariwisata

beritabernas.com – Untuk memperingati HUT ke-51 Asosiasi Museum Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY dan 10 tahun UU Keistimewaan DIY, Barahmus DIY menggelar bedah buku Pancadasa Warsa Kencana Barahmus.

Bedah buku Pancadasa Warsa Barahmus DIY yang difasilitasi Badan Otorita Borobudur di Museum Monjali Ringroad Utara Yogyakarta, Senin 8 Agustus 2022 itu, bertujuan agar pengelola mengembangkan museum masing-masing untuk mendukung dunia pendidikan dan pariwisata.

Selain itu, untuk memaknai kembali perkembangan museum DIY dan menempatkan peran museum sebagai salah satu destinasi wisata.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo SPd MPd pada acara Bedah Buku Pancadasa Warsa Kencana Barahmus untuk memperingati 51 Barahmus DIY di Museum Monjali Ringroad Utara Yogyakarta, Senin 8 Agustus 2022. Acara diawali pemotongan tumpeng ulang tahun ke-51 Barahmus DIY.

Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo (kanan) menyerahkan poongan tumpeng kepada Yohanes Sigit Budianto dari Badan Otorita Borobudur yang mewakili Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Dalam acara yang dibuka oleh Yohanes Sigit Budianto dari Badan Otorita Borobudur mewakili Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin itu, Ki Bambang Widodo mengatakan bahwa pada awal didirikan tahun 1971, anggota Barahmus DIY hanya 7 museum. Namun, saat ini sudah 41 museum menjadi anggota Barahmus DIY dan 18 calon anggota sehingga nantinya menjadi 59 museum jadi angota Barahmus DIY.

Jumlah tersebut akan terus bertambah karena pada tahn 2022 ini akan ada lagi calon anggota baru yakni Museum Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, Museum Kotagede Yogyakarta, Museum Muhammadiyah di Bantul dan Museum Pramuka Indonesia di Kota Yogyakarta.

“Berdirinya museum-museum baru di Yogyakarta menunjukkan bahwa di DIY banyak terdapat peninggalan sejarah, budaya dan peradaban bangsa yang perlu dilestarikan, dikembangkan, dimanfaatkan dan dikomunikasikan kepada masyarakat sebagai wahana pendidikan penelitian dan kesenangan,” kata Ki Bambang Widodo.

Foto bersama usai pemotongan tumpeng. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Selain itu, menurut Ki Bambang Widodo, Yogyakarta juga mempunyai banyak tokoh dan pahlawan nasional yang dapat diteladani oleh generasi milenial melalui bukti sejarah yang tersimpan di berbagai museum, seperti Museum Monumen Pangeran Diponegoro, Museum Sasmita Loka Panglima Besar Jenderaal Sudirman, Museum Memorial Dewantara Kirti Griya Tamansiswa, Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, Museum Dr Sardjito dan Museum Muhammdiyah (KH Ahmad Dahlan).

Sementara Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Perangiangin mengatakan, Badan Pelaksana Otorita Borobudur berharap Barahmus dapat menyusun produk-produk layanan terbaik yang mendorong lama tinggal dan meningkatkan belanja wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Sehingga perekonomian cepat pulih yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru dari hari ke hari.

Bedah buku menghadirkan narasumber KRT Thomas Haryonagoro dan Ki Bambang Widodo SPd MPd dengan penanggap Dr Reviyanto Budisantosa M.Arch, Drs Octo Lampito, Dr Drs Agus Rochiyardi dan Dr Masduki S.Ag MSi MA dengan moderator Dr Drs Hajar Pamadi MA.Hons. (lip)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *